RI-Malaysia Alokasikan Enam Juta Ton Sawit

”Pemerintah Malaysia sendiri sudah memproduksi kelapa sawit 15 juta ton per tahun, di lahan seluas empat juta hektar, belum termasuk dari Indonesia. Kami sudah menyiapkan alokasi untuk kelapa sawit dan sekarang ada sekitar 100 perusahaan yang siap menyuplai untuk kebutuhan biodiesel,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perusahaan Perladangan dan Komoditi Datu Dr Michael Dosim Lunjew seusai penandatanganan kerja sama.

Michael Dosim menambahkan, penandatanganan kerja sama itu diakukan sebagai upaya pemanfaatan biodiesel untuk persediaan energi alternatif tahunan. Menurut dia, penyisihan enam juta ton kelapa sawit per tahun akan diiringi dengan pendirian pabrik pengolahan minyak sawit menjadi biodiesel di kedua negara.

RI-Malaysia juga menyepakati upaya menghadapi ”kampanye negatif” dengan menyediakan dana senilai 500.000 euro. Dana itu dipakai untuk melakukan upaya menghadapi isu negatif tentang pemanfaatan minyak sawit sebagai bahan biodiesel, salah satunya dengan memakai konsultan internasional.

Kerja sama produk kelapa sawit tidak hanya dilakukan dalam konteks penyediaan bahan biodiesel. Hal itu juga dilakukan dalam rangka riset dan pengembangan kelapa sawit di kedua negara.

Dalam pertemuan bilateral kemarin delegasi Pemerintah RI dipimpin Menteri Pertanian Anton Apriyantono, sedangkan delegasi Malaysia dipimpin oleh Menteri Industri Perladangan dan Komoditi YB Datu Peter Chin Fah Kui.