27 Apr 2016
Rabu, 27 April 2016 01:19 WIB
Mamuju, Sulawesi Barat (ANTARA News)- Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh kecewa mendapati kenyataan Swiss tidak mengakui produk kakao Indonesia padahal Indonesia adalah salah satu pemaok terbesar kakao ke neberi itu.
"Kakao yang dialoh di negara Swiss adalah kakao dari negara Indonesia, namun ternyata negara itu tidak mengakuinya, setelah pemerintah di Sulawesi Barat berkunjung ke negara itu," kata Anwar di Mamuju, Rabu.
Belum lama ini pemerintah daerah Sulawesi Barat mengunjungi pabrik cokelat Calleir Nestle di kota Interlaken, Swiss, namun di sana malah mendapati Indonesia tidak terdaftar dan tidak dianggap sebagai pemasok kakao di pabrik ini.
"Padahal pabrik tersebut mengolah kakao yang sebagaian besar berasal dari Indonesia ini sangat mengecewakan," kata Anwar.
Dalam kunjungan ke Swiss itu, pemerintah daerah Sulawesi Barat melihat langsung pembuatan cokelat yang siap saji dan mengunjungi museum sejerah masuknya kakao ke Eropa.
"Beberapa negera terpajang di meseum tersebut sebagai negara pemasok kakao di pabrik cokelat Callier Nestley namun nama Indonesia tidak terdaftar di meseum tersebut, sedang sebagian besar kakoa tersebut berasal dari Indonesia dan Sulawesi Barat adalah penghasil kakao terbesar di Indonesia," kata Anwar.
"Akan dilaporkan ke Presiden Jokowi bahwa negara Swiss hanya mengakui Jepang dan Australia pemasok kakao sementara Indonesia tidak diakui," tegas Anwar.
Editor: Jafar M Sidik
http://www.antaranews.com/berita/557470/gubernur-kecewa-swiss-tak-akui-kakao-indonesia
© Inacom. All Rights Reserved.