22 Oct 2015
"Saya yakin pada 2019 Indonesia tidak akan mengimpor gula lagi," katanya pada kunjungannya ke Pabrik Gula Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa salah satu contoh gula produksi PG Asembagus saat ini sudah bisa masuk ke pabrik makanan dan minuman yang menunjukkan kualitasnya memang sudah bagus.
Mengenai realitas rendemen tebu yang di PG Asembagus sudah ada yang mencapai 10 persen, hal ini memperkuat keyakinannya akan kemandirian Indonesia dalam memenuhi kebutuhan gula dari dalam negeri.
Rini berjanji akan ikut memperjuangkan aspirasi para petani tebu, termasuk ketentuan maksimal pemilikan lahan 4 hektare atau jatah pupuk subsidi yang juga dibatasi.
"Nanti kami bicarakan terkait regulasinya dengan Kementerian Pertanian, sementara untuk pembiayaan permodalan saya akan bicara dengan perbankan BUMN untuk keperluan para petani," janji Rini.
Namun Rini mengaku tidak tahu persis kebutuhan gula dalam negeri. "Nanti jumlah impor itu bisa diatur dengan baik sehingga tidak menekan harga gula milik petani," katanya.
Rini sempat keherenan karena di bawah besar dan sangat suburnya tanah Indonesia, negeri inbi ternyata masih saja mengimpor gula dari luar negeri.
"Kita ini bangsa besar, tanahnya subur, tapi kalah sama Thailand. Karena itu mari kita bekerja sama. Saya minta petani untuk tetap menjaga semangat," katanya yang mendengarkan keluhan petani mengenai pembatasan jatah pupuk untuk petani gula dan terhambatnya dana talangan kepada petani.
© Inacom. All Rights Reserved.