24 Mar 2017
SURABAYA—PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI pada tahun ini fokus dalam peningkatan efisiensi dan diversifikasi produk dalam rangka menjaga kinerja pendapatan perseroan.
Direktur Utama PTPN XI Moh Cholidi mengatakan dalam peningkatan pendapatan, banyak hal yang bisa dilakukan, terlebih di tengah harga gula yang tengah menurun. Salah satunya melalui pemangkasan biaya operasional.
“Kami masih ada biaya yang dikeluarkan pada tahun lalu, seperti energi dari luar, bahan bakar alternatif, dan biaya untuk listrik. Ini bisa kami turunkan, masih ada celah meskipun harga gula cenderung tertekan,” ujarnya di Surabaya, Senin (13/3).
Tahun lalu, PTPN XI membukukan laba senilai Rp132 miliar dan tahun ini diproyeksikan senilai Rp86 miliar.
Dia menjelaskan tahun ini perseroan tidak memasang target laba terlalu tinggi karena ada beberapa biaya yang harus dialokasikan untuk investasi tahun ini.
Salah satunya adalah peningkatan kapasitas pabrik gula (PG) Djatiroto dan PG Assembagoes dengan nilai total sekitar Rp1,6 triliun. Selain itu, masih ada pula biaya penyusutan dan bunga bank, sehingga proyeksi laba tahun ini tidak dapat terlalu tinggi.
“Walaupun demikian, kami berusaha untuk melampaui target tersebut,” ujarnya.
Direktur Operasional PTPN XI Daniyanto mengatakan pada tahun ini pihaknya mengejar diversifikasi produk tebu selain gula. Hal ini dilakukan sebagai alternatif pendapatan perusahaan karena harga gula dikontrol oleh pemerintah dan di sisi lain harga pokok produksi naik seiring biaya upah tenaga kerja serta bahan baku tebu.
Beberapa produk turunan tebu yang akan diproduksi yaitu fermented pellet bagasse atau fermentasi ampas tebu, dan bio feltilizer. “Kami juga memperbanyak varian produksi gula, seperti brown sugar serta utilisasi aset kami, yaitu membangun housing atau apartemen di lahan kami,” katanya.
Adapun, untuk meningkatkan hasil produksi, PTPN XI tengah berencana untuk memperluas lahan hak guna usaha (HGU) sebesar 1.000 hektar setiap tahunnya. Wilayah yang dibidik antara lain Jember, Bondowoso, dan Situbondo dengan potensi lahan HGU seluas 3.000 hektar hingga 4.000 hektar.
Di sisi lain, mantan Dirut PTPN XI yang baru saja resmi digantikan, Dolly Parlagutan Pulungan, berharap jajaran manajemen baru memiliki strategi yang tepat dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti kondisi ekonomi, cuaca, dan harga gula yang terbatas. Dia menilai PTPN XI memiliki potensi yang baik di tahun ini, terlebih manajemen lama telah menyiapkan pendanaan dan ekuitas yang kuat.
“Saya siapkan untuk pembelian lahan Rp500 miliar dan untuk pengembangan perusahaan kapasitas produksi sekitar Rp2,4 triliun,di mana Rp650 miliar berasal dari penyertaan modal negara dan sisanya dari kami,” ujarnya.
Sumber pembiayaan untuk ekspansi tahun ini juga ada yang berasal dari perbankan, yaitu dari BRI dan BNI dengan nilai pinjaman Rp1,8 triliun.
Sepanjang tahun lalu, total produksi gula PTPN XI tercatat mencapai 142.000 ton, dengan rendemen tertinggi dari PG Assembagoes yakni 7,08%. Tahun ini, ditargetkan total produksi gula sebesar 187.000 ton dengan rendemen tebu bisa mencapai 8,04%.
http://industri.bisnis.com/read/20170314/99/636978/ptpn-xi-fokus-efisiensi-diversifikasi
© Inacom. All Rights Reserved.