09 May 2006
Menurut Boediono upaya penekanan stok utang sudah dilakukan dengan beberapa cara. Seperti refinancing utang dan menerbitkan SUN (surat utang negara) agar mendapatkan pembiayaan yang lebih murah.
"Satu hal, untuk mencapai tujuan itu akan dibentuk unit khusus pengelolaan utang di Depkeu," tambahnya.
Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menambahkan, pada dasarnya pemerintah tetap mengacu para target RPJM 2004-2009 yang menyebut stok utang pemerintah dalam APBN sedikitnya 31,8%. Sementara posisi saat ini mencapai 48,5%.
Namun dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belakangan ini, membuat jumlah stok utang berkurang setelah dikonversi ke rupiah.
"Hitung-hitungan sementara sejauh ini sekitar 40%. Diharapkan dengan penguatan kurs rupiah membuat pengurangan stok utang semakin baik," ujar Paskah.
Makroekonomi 2007
Lebih lanjut Boediono menyatakan, bahwa Di dalam RKT 2007 ada sejumlah perubahan asumsi makroekonomi. Seperti tingkat pertumbuhan ekonomi nasional 6,4% sebagai landasan perhitungan RAPBN 2007 dan Tingkat inflasi year on year sebesar 6% dan rata-rata inflasi tiap bulan 6,35%.
Sementara asumsi nilai tukar rupiah ditetapkan Rp 9.200 per dolar AS atau lebih rendah dari sebelumnya yang Rp 9.700. Tingkat suku bunga Bank Indonesia (SBI) per tiga bulanan 8,5%. Untuk harga minyak mentah ditetapkan US$58 per barel.
"Dengan demikian diperkirakan defisit 0,5% sampai 0,7% dari Produk Domestik Bruto," paparnya.
Sumber: detik.com
© Inacom. All Rights Reserved.