26 Mar 2015
Harga gula berjangka di akhir perdagangan bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari tadi mengalami penurunan lanjutan (25/3).
Harga komoditas ini mengalami anjlok hingga mencapai posisi paling rendah dalam enam tahun belakangan. Tekanan jual luar biasa mengakibatkan sentiment positif berupa melemahnya dollar tidak mampu mengangkat harga komoditas tersebut.
Kondisi fundamental di pasar gula berjangka menunjukkan potensi bahwa penurunan harga masih akan berlanjut. Pasokan gula global saat ini sedang kuat. Pemerintah India berupaya untuk menggerakkan eksportir untuk kembali melakukan ekspor gula dengan menawarkan subsidi kepada mereka.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan dini hari tadi. Harga komoditas ditutup melemah sebesar 0,29 sen atau setara dengan 2,28 persen pada posisi 12,45 sen per pon.
Harga gula putih di Liffe London di akhir perdagangan juga turut bergerak melemah untuk kontrak paling aktif. Harga gula putih berjangka kontrak Mei turun sebesar 4,10 dollar atau 1,11 persen menjadi 364,80 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York dan gula putih berjangka di bursa komoditas Liffe London pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penurunan. Saat ini indikator teknikal berada dalam kondisi bearish kuat sehingga dibutuhkan dorongan fundamental yang amat kuat – yang hingga saat ini belum tersedia – untuk bisa membuat solid kenaikan yang terjadi.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 12,00 sen dan 11,50 sen. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 13,00 sen dan 13,20 sen.
Ika Akbarwati/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
+++++++++
© Inacom. All Rights Reserved.