KPBN News

219 Pabrik kelapa sawit tanpa kebun beroperasi di Indonesia

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mengakui saat ini ada sekitar 219 buah pabrik kelapa sawit (PKS) tanpa kebun beroperasi di Indonesia, sehingga para petani sawit terbantu dengan tingginya harga beli tandan buah segar (TBS) oleh pabrik tersebut.
Sekjen Apkasindo Asmar Arsjad mengatakan sesuai dengan data yang dihimpun asosiasi tersebut sampai awal tahun ini, jumlah PKS tanpa kebun yang beroperasi di Indonesia mencapai 219 buah dengan kapasitas minimum 30 ton TBS per jam.

`PKS tanpa kebun tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan demikian para petani sawit sangat terbantu dengan kehadiran PKS tanpa kebun tersebut,` ujarnya kepada Bisnis di Medan, kemarin.

Menurut dia, saat ini sudah 14 PKS tanpa kebun bergabung dengan Apkasindo. Nota saling pengertian antara Apkasindo dan 14 PKS tanpa kebun sudah diteken beberapa waktu lalu. `Bulan ini kerja sama serupa akan diteken di Riau, Sumsel, dan daerah lain,` tuturnya.

Walaupun PKS tanpa kebun bergabung dengan Apkasindo, menurut dia, Apkasindo tidak dapat didikte oleh PKS tanpa kebun tersebut. Kalau ada yang mengatakan bahwa Apkasindo ditunggangi dan diperalat oleh pemilik PKS tanpa kebun, dia menegaskan, `Tidak akan seperti itu, karena Apkasindo adalah wadah para petani sawit.`

Mengenai banyaknya PKS tanpa kebun beroperasi di Indonesia, menurut dia, izin PKS tanpa kebun tersebut diberikan oleh bupati setempat. Apalagi dalam era otonomi saat ini, lanjut dia, para bupati berlomba memberikan izin tanpa memperhitungkan daya dukung areal perkebunan sawit di daerahnya.

Izin PKS tanpa kebun tersebut, menurut Asmar, tidak ada di Departemen Pertanian. Deptan sendiri, kata dia, meminta data kepada Apkasindo yang memiliki data akurat mengenai jumlah PKS tanpa kebun. `Kami sudah memberikan data tersebut kepada Deptan di Jakarta,` tuturnya.

Waktu pertemuan di Bali pada 2004, menurut dia, pemerintah sudah sepakat membentuk Tim taskforce untuk mencari solusi PKS tanpa kebun itu. Seyogianya, kata dia, ketua tim berasal dari Deptan, namun hingga saat ini tim tersebut tidak ada.
Sumber: Bisnis Indonesia