Ekonom Nilai Sulit Capai Deflasi November Ini
Minggu, 29 November 2015 | 18:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati memperkirakan, inflasi November 2015 lebih rendah dibandingkan dengan November 2014.
Sebab, pada November 2014, inflasi dipengaruhi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada Oktober 2014. (Baca juga: Inflasi Tahun 2015 Hanya Akan Mencapai 2,5 Sampai 3 Persen)`Artinya kalau kita bandingkan secara tahunan (year on year/yoy) di November 2015 pasti lebih rendah. Inflasi di bulan November sudah pasti rendah,` kata Enny di Jakarta, Minggu (29/11/2015). Meskipun demikian, Enny menilai sulit untuk mencapai deflasi pada November 2015. Pasalnya, menurut dia, ada tekanan inflasi musiman sekaligus pengaruh depresiasi nilai tukar rupiah November ini. `Ini yang menyebabkan inflasi November tidak mungkin deflasi. Akan tetapi, bahwa inflasi di bulan November ya (terjadi), ada di kisaran 0,2 persen,` ujar Enny. Untuk perkiraan inflasi pada akhir tahun, Enny menyebutkan adanya perbedaan pola dengan inflasi tahun sebelumnya. (Baca: Akhir 2015, Inflasi Jakarta Diprediksi di Bawah 4 Persen)Biasanya, kada dia, pada November dan Desember, capaian inflasi cenderung tinggi karena ada faktor musiman, yakni tekanan dari sisi permintaan yang meningkat terkait Natal dan Tahun Baru. `Tetapi karena ada problem di tahun 2015 ini terjadi penurunan daya beli masyarakat sehingga, tekanan di sisi permintaan ini relatif kecil. Sehingga, hal tersebut menyebabkan inflasi November dan Desember secara month to month (bulanan) rendah karena pengaruh daya beli masyarakat,` ujar Enny. (Baca: Oktober Deflasi, BI Prediksi Inflasi 2015 di Titik Tengah 4 Persen)
Penulis
: Sakina Rakhma Diah Setiawan
Editor
: Icha Rastika
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/11/29/184009626/Ekonom.Nilai.Sulit.Capai.Deflasi.November.Ini.