25 Jul 2016
Adapun listrik yang yang dihasilkan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) yang memanfaatkan ampas tebu.
"Tiga hari lalu, kami sudah menandatangani kesepakatan penjualan tenaga listrik dengan PLN. Ini yang pertama kali di Indonesia, pabrik gula menjual listrik," kata Direktur Utama PTPN X Subiyono, Sabtu (23/7/2016).
Listrik dari pabrik gula itu akan disambungkan dengan fasilitas interkoneksi sistem kelistrikan milik PLN.
"Infrastruktur penyambungannya sedang dibangun sekarang. September nanti interkoneksinya ke jaringan PLN selesai," tambahnya.
Untuk tahap awal, tenaga listrik yang dijual ke PLN itu hanya 3 megawatt. Volume tersebut adalah produksi lebih dari total listrik yang diproduksi sebesar 9 megawatt.
Sebanyak 6 megawatt di antaranya dipakai untuk kebutuhan listrik pabrik gula. PTPN XI kata dia sedang menyiapkan produksi listrik dari ampas tebu di beberapa pabrik gula lainnya seperti, pabrik gula Ngadiredjo Kediri (20 megawatt), pabrik gula Tjoekir Jombang (10 megawatt), dan pabrik gula Gempolkrep Mojokerto (20 megawatt).
Diversifikasi usaha pabrik gula dinilainya sangat penting jika industri gula di Indonesia masih ingin berkembang.
"Jika hanya mengandalkan pendapatan dari gula tidak mungkin, karena gula adalah komoditas yang pergerakan harganya selalu diintervensi pemerintah," pungkasnya.
Penulis | : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal |
Editor | : Bambang Priyo Jatmiko |
© Inacom. All Rights Reserved.