Berita Terbaru

16 Apr 2015

Berlanjutnya Penguatan Harga Karet Pasca Harga Minyak Mentah Ditutup di Level Tertinggi Tahun Ini

Berlanjutnya Penguatan Harga Karet Pasca Harga Minyak Mentah Ditutup di Level Tertinggi Tahun Ini

Market Analisis PT.KPBN - Pada perdagangan di bursa komoditas Sicom dan Tocom pagi ini (16/04) harga karet sedang terpantau mengalami penguatan, melanjutkan sesi perdagangan kemarin yang juga ditutup menguat.


Pada perdagangan kemarin harga karet menguat dikarenakan penguatan yang terjadi di harga minyak mentah dunia dan munculnya spekulasi akan ditambahkannya stimulus di China pasca data tingkat pertumbuhan ekonominya di Q1 2015 hanya mencatatkan ekspansi sebesar 7%, dimana angka ini merupakan angtka terendah yang diraih sejak Q1 2009, yakni saat puncak krisis keuangan terjadi dimana laju pertumbuhan saat itu hanya sebesar 6.6%. dat lainnya yang dirilis bersamaan dengan data GDP juga memberikan hasil yang begitu lemah terhadap kondisi perekonomian China saat ini. Sehingga banyak para ekonom berpendapat bahwa untuk tetap mempertahankan kondisi ekonomi di tingkat yang lebih sehat, maka pemerintah disarankan untuk kembali meluncurkan paket stimulus terbaru pasca 2kali sudah menurunkan tingkat suku bunga pinjaman disana.

Ketika sesi Overnight bursa Tocom dimulai, ternyata ada cukup banyak sentiment positif yang berkembang di pasar khususnya datang dari data ekonomi zona Eropa. Data ekonomi pertama berasal dari data neraca perdagangan Eropa, dimana dengan terus melemahnya nilai tukar euro ternyata mampu meningkatkan ekspor di zona euro dan menambah surplus neraca perdagangan di bulan Februari. Kenaikan tersebut menjadi sinyal bahwa pelemahan euro mampu mendorong pemulihan ekonomi Eropa. Eurostat melaporkan surplus neraca perdagangan naik menjadi €20,3 miliar di bulan Februari dari €14,4 miliar di bulan Februari 2014. Ekspor dilaporkan naik 4% sementara impor tidak banyak berubah. Intnernational Monetary Fund (IMF) dalam laporan World Econmic Outlook (WEO) hari Selasa (14/04) kemarin juga mengatakan bahwa pelemahan euro dalam jangka pendek akan merugikan bagi ekspor Amerika Serikat, namun dalam jangka menengah akan menguntungkan kembali setelah pulihnya ekonomi Eropa terlebih dahulu.

Kemudian sentiment positif lainnya yang datang dari Eropa berasal dari hasil rapat ECB semalam, dimana Presiden ECB, Mario Draghi menyambut positif sinyal perbaikan ekonomi di Eropa setelah program stimulus mulai dikucurkan pada bulan Maret lalu, dimana Draghi juga menegaskan bahwa skala stimulus penuh sebesar $1.1 trilyun yang berupa program pembelian obligasi akan terus dilanjutkan sampai target inflasi tercapai. Dalam konferensi persnya Draghi optimis bahwa terdapat bukti yang lebih jelas terhadap langkah pelonggaran moneter yang diambil ECB yang ternyata mulai menunjukkan efektifitasnya. Bahkan keberhasilannya di tahap awal ini sempat memicu komentar pejabat ECB yang hawkish, Yves Mersch untuk menarik program stimulus lebih awal dibanding estimasi satu tahun fiskal jika inflasi sudah mendekati level 2%. Namun pada konferensi pers kali ini, Draghi berupaya meredam spekulasi penarikan stimulus ECB dan menegaskan komitmennya atas implementasi QE secara penuh agar menjamin pemulihan ekonomi di Eropa dapat berjalan dengan maksimal.

Untuk sesi perdagangan di AS terdapat satu sentiment negatif yang berkembang di pasar, dimana berasal dari data industry produksi AS. Federal Reserve melaporkan produksi industri AS bulan Maret turun 0,6% dari bulan sebelumnya yang naik 0,1%. Penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak bulan Agustus 2012, dan lebih rendah dari ekspektasi penurunan 0,5% oleh para ekonom yang disurvei MarketWatch. Sepanjang kuartal pertama produksi industri sudah turun sebesar 1% dari tahun sebelumnya. Seperti yang diperkirakan, output sektor pertambangan dan utilitas mencatat penurunan, sementara output manufaktur naik 0,1%, menjadi kenaikan pertama sejak bulan November. Namun jika tidak memasukkan item kendaraan bermotor dan spare part-nya, output manufaktur justru menjadi turun. 

Menjelang penutupan sesi perdagangan AS, Harga minyak berjangka berhasil naik hampir 6% seiring kenaikan mingguan yang lebih kecil dari perkiraan suplai minyak mentah AS dan tingginya permintaan dari International Energy Agency (IEA) yang menaikan harga ke level penutupan tertinggi pada tahun ini. Energy Information Administration AS pada hari Rabu (15/04) melaporkan bahwa cadangan minyak mentah AS naik sebanyak 1.3 juta barel untuk pekan yang berakhir 10 April. Itu adalah kenaikan terkecil daripada kenaikan 3.5 juta barel yang diperkirakan analis dalam survei Platss dan kenaikan 2.6 juta barel yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute pada hari Selasa (14/04). Denton Cinquegrana, kepala analis di Oil Price Information Services mengatakan bahwa faktanya cadangan minyak bertambah "hanya" sebesar 1.3 juta barel pada pekan lalu merupakan sebuah tanda bullish. Hal lain yang membuat harga minyak rally  adalah jumlah produksi minyak domestik yang turun. Produksi domestik turun sebesar 20,000 barel perhari pada pekan lalu dimana output telah turun sebanyak 2 kali dari 3 pekan terakhir, ucapnya. Ini memberi sinyal bahwa pada akhirnya jumlah rig yang turun dapat langsung mengejar produksi domestic yang rendah. Dalam laporan bulanan terpisah yang dilaporkan semalam, Internationl Energy Agency merevisi estimasi pertumbuhan permintaan minyak untuk tahun 2015 naik sebesar 90,000 barel perhari menjadi 93.6 juta barel perhari.

Untuk sesi perdagangan pagi ini tidak terdapat rilis data ekonomi yang bersifat penting, sehingga sentiment yang berkembang di pasar masih dipengaruhi sentiment yang terjadi semalam di penutupan perdagangan bursa AS. Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini akan mencoba bertahan di zona positif terkait harga minyak mentah yang menghasilkan rekor penutupan tertinggi semalam dan harapan akan adanya stimulus tambahan yang akan diluncurkan pemerintah China dalam merespon buruknya data ekonomi kemarin agar pertumbuhan ekonomi disana tidak semakin memburuk. Namun demikian kemungkinan penguatan masih akan terganggu akibat posisi nilai tukar yen yang sedang menguat. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan Mei 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 203.00 yen. Resistance selanjutnya ada di 206.00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 198.00  yen dan selanjutnya di 195.00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 164.00-168.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 136.50-140.50 USCts/kg.

Senior Market Analis : Andrial S./AIP/PT.KPBN

Editor : NEO/AIP/PT.KPBN

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.