Harga kopi menguat karena ekspor negara produsen kopi menurun.
Harga
kopi Arabika di pasar Futures New York minggu ini meningkat 2,4%
disebabkan aksi beli para fund manager dimana harga kopi robusta di
pasar Futures London - LIFFE sudah menguat tajam
Ada beberapa faktor fundamental yang mendukung penguatan harga kopi dunia antara lain : Ekspor kopi Indonesia tahun 2006 akan turun 30% dan ini mempengaruhi harga karena Indonesia merupakan negara eksportir kopi terbesar keempat dunia. Ekspor kopi Indonesia mengalami penurunan 30% menjadi 245 ribu ton disebabkan curah hujan yang cukup tinggi disentra produksi kopi Indonesia dan disamping itu harga kopi meningkat disebabkan isu nuklir Iran dan pertumbuhan ekonomi Cina yang cukup baik dalam 3 bulan pertama tahun 2006.
Produsen
utama dunia Brazil, memperkirakan panen negara tersebut 2006/07
meningkat 23.3% pada level 40,6 juta 60-kg bags sementara menurut
Brazilian Coffee Industry Association (ABIC) bahwa konsumsi meningkat
6% atau 16,5 juta bags tahun 2006.
Sementara
itu Colombia, negara produsen kopi terbesar ketiga dunia setelah Brazil
dan Vietnam, ekspornya turun 7,4% pada bulan maret 06 menjadi 887 ribu
bags bila dibanding periode yang sama tahun lalu. Ekspor kopi pada
musim panen kopi bulan maret 2004-05 (okt-sept) sebesar 958 ribu ton
dan produksinya 726 ribu bags atau lebih tinggi dibanding produksi
maret 06 sebesar 713 ribu bags.
(diolah dari Reuters-Tobing)