23 Sep 2016
Di sisi lain, pelemahan minyak juga dipengaruhi oleh kewaspadaan menjelang pertemuan OPEC pekan depan di Aljazair untuk mendiskusikan kemungkinan kerja sama dalam hal produksi demi menahan kelebihan suplai global.
Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak WTI kontrak November melemah 1,14% atau 0,53 poin ke US$45,79 per barel pada pukul 11.47 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,54% di posisi US$46,07.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November melemah 0,86% atau 0,41 poin ke level US$47,24, setelah dibuka turun 0,48% atau 0,23 poin di level 47,42.
Menurut para pedagang, seperti dilansir Reuters hari ini, pelemahan harga minyak mentah utamanya disebabkan aksi jual menyusul kuatnya harga pada dua perdagangan sebelumnya.
Pelemahan harga juga dapat dipengaruhi oleh kenaikan pada persediaan minyak mentah, dengan produksi global yang telah melampaui jumlah konsumsi nyaris tanpa gangguan berarti sejak pertengahan 2014.
“Suplai telah naik lagi, jumlah kapasitas penyulingan yang besar telah keluar dari pasar sehingga menutup permintaan bagi minyak mentah,” papar perusahaan broker komoditas Marex Spectron.
Pada perdagangan Kamis (22/9), harga minyak WTI kontrak November ditutup melesat 2,16% atau 0,98 poin ke US$46,32, sedangkan patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak November berakhir dengan kenaikan tajam 1,75% atau 0,82 poin ke US$47,65 per barel.
© Inacom. All Rights Reserved.