KPBN News

Jokowi Diminta Turun Tangan, Usut Oknum yang Diduga Manipulasi Rupiah

MedanBisnis - Jakarta. Nilai mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pekan lalu mengalami pergerakan yang cukup mengejutkan. Sebelumnya nilai 1 dolar Amerika Serikat sempat menyentuh di atas Rp 14.000. Namun menjelang akhir pekan lalu rupiah menguat cukup signifikan yakni 1 USD menjadi Rp 13.400.
Senin pagi ini mata uang rupiah kembali menguat, 1 USD menjadi Rp 13.346. Pergerakan nilai mata uang rupiah yang cukup tajam ini menimbulkan kecurigaan bagi ekonom sekaligus Chairman Sustainable Development - Indonesia (SDI) Dradjad H Wibowo.`Sudah beberapa bulan ini saya mencurigai terlalu besarnya depresiasi rupiah,` kata Dradjad, Senin (12/10).Dradjad melihat ada yang janggal saat di kawasan Asia nilai rupiah terhadap dolar ternyata terburuk kedua setelah Malaysia. `Padahal Malaysia mengalami krisis politik, sementara politik Indonesia stabil. Saya yakin, pasti ada yang tidak wajar. Pasti ada yang memanipulasi rupiah,` kata Dradjad yang mantan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.Kecurigaan Dradjad kian kuat saat pekan lalu secara mengejutkan rupiah menguat 8,3 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Padahal selama 9 bulan terakhir rupiah anjlok sekitar 17 persen.`Kalau Rupiah menguat 1-2 persen, mungkin masih wajar. Tapi lonjakan 8,3% sangat tidak masuk akal. Kalau hanya faktor fundamental dan kebijakan ekonomi, tidak akan sedrastis itu,` papar Dradjad.Menurut Dradjad, jungkir baliknya rupiah dalam skala besar dan waktu singkat itu hanya bisa dijelaskan dengan satu kata: manipulasi. `Ada oknum yang memanipulasi kurs rupiah,` kata dia.Dradjad pun meminta Presiden Joko Widodo segera memerintahkan penyelidikan terhadap oknum-oknum yang diduga terkait jungkir baliknya rupiah. (dtc)
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2015/10/12/191962/jokowi-diminta-turun-tangan-usut-oknum-yang-diduga-manipulasi-rupiah/#.Vhtkdm5na1s
+++++++++++