09 Nov 2016
BANGKOK, KOMPAS.com - Pertemuan tahunan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) kembali digelar pada 8-10 November 2016. Kali ini Ibu Kota Thailand, Bangkok, jadi tempat yang dipilih dalam gelaran ke 14 pertemuan tersebut.
Seluruh stakeholder industri kepala sawit dari berbagai negara hadir dalam RSPO ke 14 di Bangkok.
Meliputi pengusaha, pemerintah daerah, pedagang, hingga petani kelapa sawit Tahun ini, RSPO mengusung tema "Belajar untuk Hidup Bersama: dari Visi Menuju Transformasi".
Tema tersebut dipilih untuk mendorong para pemangku kepentingan berbagi pengetahun dan berbagi keahlian.
Selain itu RSPO ke 14 juga tetap memberikan penekanan terhadap berbagai isu-isu sosial di sektor perkebunan kelapa sawit.
Diantaranya isu kontrak kerja, isu gender, kesehatan hingga keselamatan pekerja.
CEO RSPO Datuk Darrel Webber mengungkapkan bahwa RSPO akan tetap komitmen mendorong transformasi agar tidak ada pihak yang tertinggal di sektor perkebunan kelapa sawit, termasuk para petani.
Saat ini ada lebih dari 3 juta petani kelapa sawit yang ada di seluruh dunia yang berkontribusi 30 persen terhadap produksi minyak kepala sawit global.
"Kami telah menjalankan berbagai kegiatan di Indonesia, Malaysia, Thailand l, dab baru-baru ini di Kolombia dab Ghana," ujar Webber di Bangkok, Rabu (9/11/2016).
Penulis | : Yoga Sukmana |
Editor | : Aprillia Ika |
© Inacom. All Rights Reserved.