28 Jul 2006
Dirut BRI Sofyan Basir mengatakan hingga kini skema penyaluran pembiayaan tersebut belum dilakukan menunggu selesainya penyusunan mekanisme subsidi bunga kredit kepada petani dan penggarap lahan perkebunan.
Sejumlah produk pertanian yang akan dikembangkan, sehingga membutuhkan pembiayaan perbankan a.l. kelapa sawit, coklat, tebu, karet, tanaman jarak dan singkong. Sedangkan kredit bank untuk produk bahan bakar nabati diarahkan pada empat komoditas yaitu sawit, tebu, jarak dan singkong.
"Untuk awalnya, kami dari perbankan sudah sepakat untuk pembiayaan perbankan melalui komoditas sawit dan tebu yang terlebih dahulu karena dua komoditas ini sangat feasible dari sisi usaha dan bankable," ujar dia kemarin.
Menurut dia, pihak bank masih menunggu kejelasan mekanisme subsidi bunga kepada petani, terutama transmigran yang menjadi petani yang membutuhkan insentif dana untuk modal usaha.
Pemerintah sendiri dikabarkan akan mensubsidi bunga kredit untuk peremajaan dan perluasan areal perkebunan kelapa sawit, karet dan kakao milik rakyat seluas dua juta hektare selama lima tahun.
Sementara itu, Dirjen Bina Produksi Perkebunan Deptan Ahmad Mangga Barani mengatakan dalam program itu setiap petani akan mendapatkan subsidi bunga kredit untuk peremajaan seluas empat ha per kepala keluarga. Termasuk untuk petani yang membuka lahan baru.
Bunga kredit yang akan dikenakan yakni 10% dari bunga realitas, sementara sisanya akan ditanggung oleh pemerintah.
© Inacom. All Rights Reserved.