09 Nov 2015
Harga komoditas ini rebound setelah alami kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Kenaikan gula juga dipengaruhi sentimen negatif imbas terjadinya bencana di negara penghasil gula terbesar dunia, Brazil. Sebuah bendungan yang jebol di sebuah tambang bijih besi di selatan-timur Brasil pada hari Kamis diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 15 orang, menghancurkan kota terdekatnya.
Empat puluh lima orang masih hilang setelah bencana di tambang Germano dekat kota Mariana di negara Minas Gerais, Brazil. Tambang ini dioperasikan oleh Samarco, perusahaan patungan antara raksasa pertambangan Inggris-Australia BHP Billiton dan perusahaan Brasil Vale.
Pada penutupan perdagangan Jumat dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau menguat mantap. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,12 sen atau setara dengan 0,82 persen pada posisi 14,76 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi pra bencana di Brazil ini, juga pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal pergerakan harga komoditas ini masih berpotensi untuk mengalami peningkatan yang berkelanjutan karena indikator jangka pendek, menengah dan panjang masih berada dalam pola yang bullish.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,50 sen dan 14,20 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 15,00 sen dan 15,30 sen.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang
http://vibiznews.com/2015/11/06/harga-gula-ice-juga-terkena-sentimen-negatif-bencana-di-brazil/
Harga komoditas ini rebound setelah alami kenaikan signifikan pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Kenaikan gula juga dipengaruhi sentimen negatif imbas terjadinya bencana di negara penghasil gula terbesar dunia, Brazil. Sebuah bendungan yang jebol di sebuah tambang bijih besi di selatan-timur Brasil pada hari Kamis diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 15 orang, menghancurkan kota terdekatnya.
Empat puluh lima orang masih hilang setelah bencana di tambang Germano dekat kota Mariana di negara Minas Gerais, Brazil. Tambang ini dioperasikan oleh Samarco, perusahaan patungan antara raksasa pertambangan Inggris-Australia BHP Billiton dan perusahaan Brasil Vale.
Pada penutupan perdagangan Jumat dini hari harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2016 terpantau menguat mantap. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup naik sebesar 0,12 sen atau setara dengan 0,82 persen pada posisi 14,76 sen per pon.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi pra bencana di Brazil ini, juga pergerakan harga minyak mentah dan dollar AS. Secara teknikal pergerakan harga komoditas ini masih berpotensi untuk mengalami peningkatan yang berkelanjutan karena indikator jangka pendek, menengah dan panjang masih berada dalam pola yang bullish.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level support pada posisi 14,50 sen dan 14,20 sen. Sedangkan level resistance yang akan dites jika terjadi peningkatan harga ada pada posisi 15,00 sen dan 15,30 sen.
© Inacom. All Rights Reserved.