Adanya Momentum Untuk Retreat Sejenak di Tengah Volatilitas Market yang Tinggi Pada Awal Bulan
Market Analisis PT. KPBN - Pada perdagangan di bursa komoditas Sicom dan Tocom pagi ini (01/03) harga karet terpantau masih mengalami pelemahan terbatas, melanjutkan sesi perdagangan kemarin yang ditutup melemah.
Dorongan melemahnya harga kemarin makin kuat seiring dengan lesunya harga minyak mentah. Dampak dari lesunya sektor industri di Jepang dan China juga menjadi penyebab tambahan melempemnya harga karet padahal disaat yang bersamaan nilai tukar Yen yang melemah terhadap dollar juga tak mampu menjadi pendorong bagi harga untuk menguat. Sebagai informasi dimana data Produksi industri Jepang yang rilis kemarin turun 3,4% pada Februari dibandingkan Januari, penurunan output industri tersebut lebih dalam dibandingkan estimasi 1,9% para ekonom. Potensi penurunan permintaan menjadi alasan penurunan harga komoditas.
Pada saat peralihan sesi overnight di bursa Tocom kondisi pergerakan harga masih terus mengalami tekanan, padahal di waktu yang nyaris bersamaan muncul sentiment positif dari membaiknya tingkat inflasi di Zona Eropa pasca diluncurkannya paket stimulus oleh ECB yang mana bertujuan menghindarkan perekonomian terbesar kedua tersebut dari jurang deflasi berkelanjutan. Tingkat inflasi tahunan di blok 19 negara kawasan Euro naik menjadi minus 0.1% dari minus 0.3% di bulan Februari, dilaporkan oleh biro statistik Uni Eropa di Luxemburg pada hari Selasa (31/03). Hasil tersebut adalah pembacaan untuk keempat kalinya beruntun untuk di bawah nol dan sejalan dengan estimasi median dalam survei Bloomberg. Namun demikian hasil tersebut perlahan-lahan menyiratkan kondisi deflasi yang terjadi mulai melambat dan diharapkan akan cepat kembali ke target posisi awal ECB yang mengharapkan inflasi stabil di angka 2%.
Kemudian menjelang berakhirnya sesi Overnight bursa Tocom semalam ternyata muncul sentiment negative yang dikhawatirkan dapat membuat harga karet esok hari (01/04) masih akan terjebak di zona negatifnya. Sentiment tersebut berasal dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang masih konsisten pada perkataannya untuk menjaga tingkat produksi, terbukti lewat jumlah persediaan minyak OPEC yang melompat di bulan Maret ke level tertinggi sejak bulan Oktober 2014 lalu. Ekspor Irak yang pulih dari dampak cuaca buruk dan Arab Saudi yang memompa minyak mendekati level tertinggi membantu usaha OPEC mempertahankan aktivitas produksi demi menjaga pangsa pasarnya. Berdasarkan data yang dikumpulkan Reuters, pasokan minyak OPEC meningkat di bulan Maret menjadi 30,63 juta barel per hari dari laporan sebelumnya yang direvisi menjadi 30,07 juta barel per hari di bulan Februari. OPEC akan mengadakan pertemuan selanjutnya di bulan Juni dan komentar dari para pejabat OPEC mensinyalkan tidak akan mengubah pendiriannya.
Selanjutnya Pada pembukaan bursa karet Sicom dan Tocom pagi ini ternyata muncul sedikit harapan akan membaiknya harga karet hari ini. Hal ini dilandasi oleh membaiknya hasil indeks PMI manufaktur China baik yang dirilis NBS maupun HSBC. Berdasarkan Data terbaru dari National Bureau of Statistics (NBS) di China menunjukkan indeks aktivitas PMI manufaktur di bulan Maret naik menjadi 50,1, dari bulan sebelumnya 49,9, dan sekaligus mematahkan estimasi penurunan menjadi 49,7 oleh para ekonom. Sementara di saat yang bersamaan, angka indeks aktivitas manufaktur akhir dari HSBC menunjukkan kenaikan sebesar 49,6 dari rilis awal sebelumnya (flash) di 49,2 dan di atas estimasi 49,3, namun masih melemah jika dibandingkan data final bulan sebelumnya di angka 50,7. Survei dari pemerintah China menggunakan sampel lebih besar, sekitar 3.000 sampel, sementara HSBC menggunakan sekitar 430 sampel. Sinyal positif terus datang dari China pada pekan ini, setelah sebelumnya pemerintah China merilis detail proyek Jalur Sutra modern untuk meningkatkan perdagangan dengan negara-negara Eurasia dan Afrika.
Namun demikian penghalang penguatan bagi harga masih akan tetap ada mengingat hasil rilis data dari Jepang masih menunjukkan pelemahan. Berdasarkan data terbaru Indeks PMI Manufaktur Jepang yang rilis pagi ini masih menunjukkan pelemahan level ekspansi di level 50.3 dari data bulan sebelumnya di angka 51.6 dan di bawah prediksi dari para analis di level 50.4. Data lainnya yang juga menjadi katalis negatif bagi harga karet yakni Survei Tankan dari Bank of Japan pagi ini menunjukkan perusahaan manufaktur besar Jepang masih menunjukkan pesimisme terhadap usaha pemerintahnya untuk memacu perekonomian. Berdasarkan survei yang dilakukan pada bulan Maret, indeks Tankan, yang menilai sentimen perusahaan manufaktur besar terhadap kondisi ekonomi saat ini, dirilis sebesar +12. Angka indeks tersebut sama dengan survei pada bulan Desember lalu, namun lebih rendah dari estimasi ekonom yang disurvei Wall Street Journal sebesar +14. Survei tersebut dirilis sejalan dengan beberapa indikator sebelumnya yang menunjukkan rendahnya tingkat konsumsi dan melemahnya tekanan inflasi, sementara ekspor dan produksi industri memberikan sinyal yang variatif. Jika ekonomi Jepang gagal menunjukkan peningkatan dalam beberapa bulan ke depan, tekanan akan semakin besar bagi Bank of Japan untuk meningkatkan program stimulus moneter.
Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini akan coba berjuang keluar dari zona merah (Retreat Sejenak) memanfaatkan momentum membaiknya sektor manufaktur di China, walaupun tidak tertutup kemungkinan bahwa harga masih akan flat cenderung melemah pada hari ini terkait sentiment negative dari pelemahan harga minyak dan kondisi ekonomi di Jepang. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan Mei 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 211.00 yen. Resistance selanjutnya ada di 215.00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 205.00 yen dan selanjutnya di 201.00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 168.00-173.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 138.00-143.00 USCts/kg.
Senior Market Analis : Andrial S./AIP/PT.KPBN
Editor : Neo/AIP/PT.KPBN