30 Nov -0001
Wakil Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tonny Hernawan K. mengatakan fasilitas pabrik pengolahan CPO yang akan dibangun itu masing-masing memiliki kapasitas produksi 45 ton per jam.
"Nilai investasinya bervariasi Rp80 miliar-Rp100 miliar per unit. Untuk adopsi teknologinya, tentu kami sudah menggunakan teknologi terbatu demi produktivitas dan efisiensi," katanya akhir pekan lalu.
Dua fasilitas produksi baru tersebut rencananya dibangun di Provinsi Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tengah.
Saat ini, perusahaan memiliki 21 pabrik pengolahan CPO, di mana satu unit di antaranya masih dalam proses pembangunan dan berlokasi di Kalimantan Selatan.
Ke-20 pabrik CPO itu tersebar di Aceh (dua unit), Riau (enam unit), Jambi (dua unit), Kalimantan Timur (satu unit), Kalimantan Tengah (empat unit), Kalimantan Selatan (satu unit) dan Sulawesi Barat (empat unit).
Kapasitas total produksi CPO perusahaan saat ini sebesar 985 ton per jam. Adapun total kapasitas pengolahan kernel yang dimiliki mencapai 700 ton per hari dengan jumlah fasilitas sebanyak 7 unit, di mana satu unit di antaranya sedang dalam proses pembangunan.
Tonny mengakui pada tahun ini perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1,7 triliun untuk mendukung ekspansi bisnis, termasuk pembukaan lahan baru.
Namun, seiring dengan sulitnya mendapatkan lahan baru, dia memperkirakan, total belanja modal sebesar Rp1,7 triliun itu tidak akan terserap seluruhnya.
Ketersediaan lahan
Khusus mengenai alokasi capex 2010, Tonny menjelaskan besaran dana itu bergantung pada ketersediaan lahan dan kondisi perusahaan yang siap diambil alih areal kebunnya.
"Sekarang ini kami mengusahakan dana cadangan dari pinjaman (back up standby loan) dari perbankan. Jadi kalau ada kesempatan buka lahan baru langsung bisa menggunakannya. Sejak awal tahun sudah ada beberapa komitmen standby loan," paparnya.
Lebih lanjut, Tonny menjelaskan produksi CPO pada tahun depan diperkirakan bertumbuh pada kisaran 5%-8%. Kalkulasi ini didasarkan pada kondisi curah hujan saat ini yang relatif bagus.
"Sampai akhir tahun, produksi kelapa sawit bisa naik 8% dibandingkan dengan realisasi 2008. Untuk tahun ini, perusahaan menargetkan produksi sebanyak 1 juta ton," ujarnya.
Sumber : Bisnis
© Inacom. All Rights Reserved.