KPBN News

Petani jagung & sawit dapat subsidi Rp400 miliar

Pemerintah akan memberikan subsidi kepada petani sawit dan jagung masing-masing sebesar Rp200 miliar pada musim tanam tahun ini untuk pengembangan perluasan areal tanaman kedua komoditas itu.
Menteri Pertanian Anton Apriyantono mengatakan pemberian subsidi itu untuk mengejar target pengembangan perkebunan kelapa sawit seluas 500.000 ha per tahun.

`Sebagai tahap awal, pemerintah baru bisa memberikan subsidi bunga kredit senilai Rp200 miliar yang akan direalisasikan untuk 50.000 ha,` katanya seusai rapat pematangan dengan Wapres Jusuf Kalla di Istana Wapres, kemarin.

Namun, kata dia, untuk tahun depan pemerintah akan menyiapkan anggaran Rp1,5 triliun untuk pengembangan perkebunan sawit seluas 200.000 ha-300.000 ha.

Anton menjelaskan, untuk sawit, dana itu digunakan untuk mensubsidi bunga kredit yang ditetapkan sebesar 8% dari total bunga kredit di pasar yang mencapai 16%.

`Dengan subsidi itu, petani tinggal membayar bunga sebesar 10%. Memang beban bunga tersebut masih besar, tapi keuntungan petani perkebunan juga cukup besar tidak seperti petani padi,` tutur dia.

Perluasan kebun sawit itu akan ditempatkan di sejumlah provinsi di Kalimantan dan Sumatra.

Bibit gratis

Mentan menambahkan khusus untuk petani jagung, awalnya pemerintah berpikir sama yakni subsidi bunga. `Tetapi setelah dipikirkan ternyata ada cara yang lebih baik yakni memberikan subsidi lewat bibit gratis. Setelah dihitung untuk musim tanam tahun ini yang tinggal sekali, pemerintah menganggarkan dana Rp200 miliar. Tahun depan subsidi itu diperkirakan Rp500 miliar.`

Untuk tahap awal, subsidi bibit jagung ini diberikan kepada petani di Sulawesi untuk merealisasikan program pengembangan areal jagung di daerah itu seluas 666.265 ha.

Menurut Anton, sistem subsidi itu ditempuh untuk mendorong petani mengusahakan tanaman jagung dan perkebunan. `Dulu ada yang namanya kredit lunak untuk petani sawit, sehingga perkebunan rakyat bisa berkembang pesat.

Namun, belakangan kurang berkembang karena suku bunga kredit sangat tinggi,` ujar Anton yang hadir bersama Dirut Bank BRI Sofyan Basir dan Ketua Dewan Jagung Indnesia Fadel Muhammad.

Menurut Anton, nantinya penyaluran kredit tersebut akan dilakukan sepenuhnya oleh BRI.
Sumber: Bisnis Indonesia