14 Aug 2014
Direktur PT BW Plantation Tbk. Kelik Irwantono mengaku penurunan harga CPO yang cukup tajam membuat perseroan terus mengencangkan ikat pinggang dengan melakukan berbagai efisiensi.
"Kalau ternyata bulan ini misalnya target penjualan turun, pasti saya akan potong cost, tidak peduli. Kami lebih kepada efisiensi," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/8/2014).
Efisiensi yang dilakukan terkait mekanisasi di sejumlah perkebunan. Perseroan sendiri membidik target produksi hingga akhir tahun dapat meningkat 20% menjadi 180.000 ton.
Peningkatan target produksi didorong oleh penambahan 14.000 hektare areal lahan menghasilkan sekitar 50% dari total areal pada tahun lalu. Tahun ini, diharapkan terjadi penambahan tanaman sebanyak 10.000 Ha.
Dia menilai, penurunan harga CPO sebenarnya dapat dikendalikan dari dalam negeri. Indonesia saat ini merupakan produsen CPO terbesar dibandingkan dengan China.
Untuk itu, Kelik berharap agar pemerintahan baru mendatang dapat mengimplementasikan program biofuel. Dengan begitu, harga CPO akan tetap terjaga karena permintaan dalam negeri cukup tinggi.
"Efeknya akan bagus. Pemerintah awal tahun kemarin akan menerapkan biodiesel, ternyata enggak serius. Semoga pemerintahan baru bisa," katanya.
Harga CPO di Bursa Malaysia pada perdagangan Rabu (13/8/2014) ditutup melemah, melanjutkan tren negatif selama tujuh hari sebelumnya.
Perdagangan CPO untuk kontrak Agustus 2014 di Bursa Malaysia, seperti dikutip Bloomberg, pada penutupan hari ini berhenti di angka 2.215 ringgit/ton atau melemah 0,58%.
Editor : Saenohttp://market.bisnis.com/read/20140814/192/249813/harga-cpo-anjlok-ini-cara-bw-plantation-kencangkan-ikat-pinggang+++++++++++++
Harga CPO Anjlok, Sampoerna Agro Tertekan
Sukirno - Kamis, 14 Agustus 2014, 01:55 WIB Bisnis.com, JAKARTA—Penurunan harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) diperkirakan dapat menekan pendapatan PT Sampoerna Agro Tbk. (SGRO) sepanjang tahun ini.
Michael Kesuma, Head of Investor Relations PT Sampoerna Agro Tbk. memerkirakan penurunan harga CPO dapat menekan pendapatan hingga 20% sepanjang periode 2014.
"Harga sekarang sudah 20% di bawah semester I/2014, tapi serendah-rendahnya tidak akan jauh dari level sekarang. Saya yakin akan membaik di kuartal IV," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (13/8/2014).
Penurunan harga yang mencapai 20%, sambungnya, akan diimbangi dengan target volume penjualan yang akan meningkat 20%-30% dibandingkan tahun lalu.
Dia menilai masih ada harapan positif untuk terjadi peningkatan harga pada tiga bulan menjelang akhir tahun. Adanya hari raya Deepavali akan mendorong ekspor CPO ke India akibat permintaan yang meningkat.
"Kami juga tertolong oleh pelemahan rupiah di dalam negeri," imbuhnya.
Editor : Saeno http://market.bisnis.com/read/20140814/192/249815/harga-cpo-anjlok-sampoerna-agro-tertekan +++++++++++++
© Inacom. All Rights Reserved.