KPBN News

PTPN IV dan Family Raya bangun pabrik biodiesel

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Medan, melalui anak perusahaannya PT Pamina, melakukan kerja sama operasi (KSO) dengan PT Ganesha Electric 77 untuk membangun pabrik biodiesel berkapasitas 8.000 liter per hari.
Pembangunan pabrik biodiesel juga dilakukan oleh Grup Family Raya, perusahaan swasta nasional berbasis di Sumbar. Saat ini perusahaan itu masih melakukan studi kelayakan.

Dirut PTPN IV Medan Dahlan Harahap mengatakan kerja sama operasi dengan Ganesha Electric 77 itu akan menggunakan bahan baku minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) hasil produksi PTPN IV.

`Peresmian pabrik akan dilakukan dalam waktu dekat. Seluruh CPO bahan baku pabrik biodiesel akan dipasok dari PTPN IV,` ujarnya kepada Bisnis di Medan, kemarin.

Menurut dia, PTPN IV, tidak melakukan penyertaan modal secara langsung dalam membangun pabrik biodiesel tersebut namun hanya menyediakan lahan dan kantor di PT Pamina, Pabatu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumut.

PTPN IV akan menjual CPO kepada PT Pamina dengan harga pasar, sedangkan biodiesel yang diproduksi akan dibeli dan digunakan PTPN IV Medan dengan harga pasar.

Direktur PT Pamina Mahyuzar ketika dihubungi menjelaskan kebutuhan solar di PTPN IV setiap tahun mencapai 50.000 ton.

Dengan harga solar yang cukup tinggi seperti saat ini, subsitusi 10%-15% saja biodiesel terhadap solar akan membantu keuangan perusahaan untuk operasional pabrik.

Sementara itu, Grup Family Raya, salah satu pemodal nasional berbasis di Sumbar siap menanamkan modal sedikitnya Rp20 miliar untuk membangun pabrik biodiesel dengan kapasitas 20 ton per hari.

Wakil Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumbar Busharmaidi mengatakan investasi pabrik biodiesel berbahan baku CPO dan buah jarak tersebut akan direalisasikan pada awal tahun depan. Pabrik itu didesain memiliki kapasitas terpasang 20 ton per hari.

`Kami perkirakan perusahaan tersebut akan investasi sedikitnya Rp20 miliar untuk pembangunan pabrik biodiesel itu.,` katanya kepada Bisnis di Padang, kemarin.

Dia menjelaskan manajemen Family Raya masih melakukan studi kelayakan atas rencana pembangunan pabrik biodiesel pertama di provinsi ini.

Namun, hasil sementara studi kelayakan menyebutkan pembangunan pabrik biodiesel sangat menguntungkan mengingat harga harga BBM cenderung naik, di atas kenaikan harga CPO.
Sumber: Bisnis Indonesia