21 Jan 2015
“Investor terlihat waspada setelah data Intertek kemarin menunjukan penurunan ekspor palm oil Malaysia sebesar 22,9% menjadi 702.581 ton untuk periode 1-20 Januari,” kata Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (21/1/2015).
Di samping itu, ujarnya, pasar juga masih cemas dengan efek penurunan harga minyak dunia belakangan ini, yang dapat mengurangi minat terhadap CPO untuk bio-diesel.
Sentimen penekan harga CPO lainnya adalah kekhawatiran investor terkait melimpahnya suplai kedelai dunia, yang merupakan produk substitusi minyak sawit untuk produk input makanan olahan.
Sementara itu, dari analisa teknikal, Zulfirman mengatakan pada grafik harian masih diperdagangkannya CPO di atas MA 50-100-200 harian. Gerakan ini mensinyalkan masih adanya tenaga kenaikan bagi minyak sawit.
“CPO perlu mencatatkan level penutupan harian di atas resisten 2.395 untuk melanjutkan momentum kenaikan. Kegagalan mengatasi resisten 2.395 dapat mendorong aksi profit-taking pascareli kencang sejak pertengahan Desember,” kata Zulfirman.
Lebih lanjut dia mengatakan agar pasar mewaspadai aksi profit-taking, setelah terbentuknya candle stick inverted hammer, dan mulai turunnya indikator Stochastic.
Apps Bisnis.com available on: Editor : Linda Teti Silitongahttp://market.bisnis.com/read/20150121/94/393354/harga-cpo-tertekan-data-intertek-malaysia++++++++++++++++© Inacom. All Rights Reserved.