31 Jul 2006
Perusahaan asal Malaysia tersebut berniat terjun ke sektor hilir produksi biodiesel di Indonesia. Pabrik itu diharapkan bersinergi dengan kebun kelapa sawit milik PPB yang cukup luas di Indonesia.
PPB Group memiliki total lahan seluas 363.238 hektar, dengan komposisi 78 persen berada di Indonesia, sisanya 22 persen di Sabah dan Sarawak.
"Pengalaman kami menunjukkan, suplai diesel terutama di Kalimantan Tengah tidak cukup. Karena kami memproduksi CPO, maka sangat logis untuk masuk ke sektor hilir dan memroduksi biodiesel dalam jumlah yang cukup untuk konsumsi kendaraan-kendaraan dan mesin-mesin kami," ujar Direktur Pelaksana PPB Oil dalam wawancaranya dengan Starbizz, Senin (31/7/2006).
Ia menambahkan, para teknisi PPB Oil kini tengah mempelajari teknologi alternatif yang memungkinkan untuk memproduksi biodiesel. "Kami akan segera menyeleksi proses yang akan diadopsi," tambahnya.
Untuk fokus ke pasar Indonesia, PPB Oil akan menggelontorkan dana sebesar RM 300 juta hingga RM 400 juta per tahun pada tahun 2006-2010. Capital Expenditure itu ditujukan untuk pengembangan lahan perkebunan, infrastruktur dan fasilitas pemrosesan.
Program pengembangan di Indonesia itu akan dibiayai baik dari internal maupun pinjaman dari bank.
Sektor biodiesel di Indonesia sendiri tampaknya cukup diminati investor. Menperin Fahmi Idris sebelumnya mengatakan, ada 15 perusahaan yang tercatat di BKPM akan memproduksi biodiesel dengan total kapasitas sekitar 990.420 ton per tahun. Angka itu di luar 8 pabrik yang akan dibangun sejumlah pemda.
Beberapa perusahaan yang sudah mengantongi izin BKPM dan belum berproduksi adalah PT Rekayasa dan Pertamina (di Balongan) dengan kapasitas 5.000 ton/tahun, PT Astra Agro Lestari (ALL) dengan dua pabrik masing-masing berkapasitas 2.500 ton/tahun (Kalimantan Tengah).
Juga PT Wahana Abdi Tirta (30 ribu ton), PT Anugrah Inti Gemanusa (50 ribu ton), PT Sari Dumai Sejati (100 ribu ton), PT Indo Bio Fuels (150 ribu ton), PT Artha Trans Jaya (1.200 ton), PT Asianagro Agung Jaya (100 ribu ton), PT Wilmar Bioenergi Indonesia (150 ribu ton), PT Bakrie Sumatera Plantation dengan PT Rekayasa Industri (60 ribu sampai 100 ribu ton), PT Musimas (100 ribu ton), PT Karya Prajona Nelayan (100 ribu ton), dan PT Biodiesel Indonesia.
© Inacom. All Rights Reserved.