10 Jul 2014
Pengambilan posisi oleh para investor sebelum rilis data Unica terpantau membuat harga gula semakin terpuruk pada perdagangan Rabu 9 Juli 2014 lalu. Ekspektasi investor yang memperkirakan Unica akan melaporkan percepatan penggilingan tebu Brasil, memicu aksi jual yang berimbas pada pelemahan signifikan harga gula baik di Bursa ICE maupun LIFFE.
Sebelumnya, harga gula telah terpuruk akibat indikasi supply yang menguat sedangkan demand justru lesu. Peningkatan produksi tebu Brasil dan penurunan pembelian kontrak gula di bursa global menjadi indikasi kuat terhadap pergerakan ekspektasi demand dan supply tersebut.
Pada perdagangan Rabu 9 Juli 2014 di Bursa ICE US harga gula terpantau ditutup melemah signifikan. Harga gula berjangka ICE US untuk kontrak Oktober 2014 turun 1,47% ke tingkat harga $17,42/ton atau melemah $0,26/ton.
Sedangkan dari Bursa LIFFE, harga gula putih terpantau juga ditutup melemah signifikan. Harga gula putih berjangka LIFFE untuk kontrak Agustus 2014 turun 1,33% ke tingkat harga $459/ton atau melemah $6,20/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga gula akan sangat terpengaruh terhadap rilis data oleh Unica pada hari ini. Namun, bila rilis data berjalan sesuai ekspektasi yaitu percepatan penggilingan tebu benar terjadi di Brasil, maka harga gula akan semakin melemah. Terkait pergerakan harga gula, range normal diprediksi akan berada di kisaran $17-$18 pada gula ICE US dan $451-$468 pada gula putih LIFFE.
Editor: Jul Allensimage: Wikimediahttp://vibiznews.com/2014/07/10/72979/+++++++++++
© Inacom. All Rights Reserved.