Harga Gula Terpental Sepanjang Februari Akibat Kenaikan Dollar AS
Harga gula berjangka di akhir perdagangan bursa komoditas ICE Futures New York Sabtu dini terpantau melanjutkan pelemahannya dan kembali berada di kisaran terendah sejak September 2014 lalu.
Harga gula berjangka masih dirudung sentiment negatif di tengah kenaikan nilai tukar dollar AS.
Dollar AS masih melanjutkan kenaikannya terhadap rival-rival seperti euro dan yen. Dollar menguat disebabkan oleh spekulasi bahwa Fed akan menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari ekspektasi. Kenaikan dollar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat menjadi relatif lebih mahal bagi para pembeli luar negeri sehingga permintaan terhadap komoditas tersebut juga mengalami penurunan.
Di samping kenaikan dollar AS kondisi pasokan yang kuat membuat harga terjebak di dalam trend bearish kuat. Pasokan di lima produsen terbesar dunia akan mencapai 40 juta ton pada bulan April mendatang, cukup untuk memenuhi permintaan global.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan pekan lalu. Harga berakhir pada posisi 13,77 sen per pon, melemah dengan signifikan sebesar 0,22 sen atau setara dengan 1,57 persen. Harga gula berjangka di New York berada pada posisi paling rendah sejak pertengahan September 2014.
Sepanjang minggu lalu harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York mengalami pelemahan sebesar 3,84 persen. Sepanjang bulan Februari harga terpukul melemah sebesar 8,44 persen.
Sementara itu harga gula putih di Liffe London juga tampak ditutup melemah untuk kontrak bulan yang sama. Harga gula putih berjangka kontrak Mei bukukan penurunan sebesar 4,4 dollar atau setara dengan 1,17 persen dan ditutup pada posisi 371,80 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York dan gula putih berjangka di bursa komoditas Liffe London pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penurunan. Saat ini indikator teknikal sudah mengarah ke dalam pola bearish untuk kedua kontrak tersebut.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level resistance pada posisi 14,08 sen dan 14,50 sen. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 13,54 sen dan 13,20 sen.
Sementara itu harga gula putih di Liffe London akan mengetes resistance pada posisi 377,40 dollar dan 382,50 dollar. Sementara itu harga akan menghadapi support pada posisi 367,27 dollar dan 363,50 dollar.
Ika Akbarwati/VMN/VBN /Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor: Jul Allens
http://vibiznews.com/2015/03/02/harga-gula-terpental-sepanjang-februari-akibat-kenaikan-dollar-as/