Dorongan Profit Taking Picu Harga Kakao Melemah
Pada akhir perdagangan di bursa ICE Futures New York dini hari tadi harga kakao berjangka terpantau mengalami koreksi (21/5).
Pergerakan harga kakao masih berada dalam trend bullish yang kokoh. Akan tetapi koreksi teknikal akibat aksi ambil untung mengakibatkan harga komoditas tersebut terpukul mundur.
Harga kakao berjangka mengalami peningkatan mantap pada sesi perdagangan sebelumnya, mencapai posisi paling tinggi sejak awal Oktober. Para investor melakukan aksi jual untuk merealisasikan keuntungan yang telah diperoleh selama tujuh sesi berturut-turut.
Secara fundamental pergerakan harga kakao masih berpotensi untuk melanjutkan kenaikan. Produksi di Ghana diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi hanya sebesar 700 ribu ton pada tahun ini. Kondisi ini menyebabkan kekhawatiran mengenai pengetatan pasokan dari Afrika.
Harga kakao berjangka kontrak Juli yang merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan membukukan penurunan yang cukup signifikan. Harga komoditas tersebut mengalami pelemahan sebesar 20 dollar atau 0,64 persen pada posisi 3.125 dollar per ton.
Analyst memperkirakan bahwa harga kakao berjangka untuk perdagangan selanjutnya akan mengalami kenaikan lanjutan. Indikator teknikal di pasar kakao ICE Futures untuk jangka pendek menengah dan panjang masih berada dalam pola bullish.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level resistance pada posisi 3.160 dollar. Jika level support tersebut berhasil ditembus level selanjutnya adalah 3.190 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi koreksi ada pada 3.100 dollar dan 3.050 dollar.