16 Mar 2015
Senin, 16 Maret 2015, 11:00 AM
Pada perdagangan di bursa komoditas Tocom dan Sicom pagi ini (16/03) harga karet terpantau di kedua bursa sedang mengalami pelemahan di awal pekan ini.
Pelemahan harga karet dipengaruhi akibat anjloknya harga minyak mentah global di akhir pekan lalu sebanyak 4% akibat hasil rilis laporan dari EIA (Energy Information Administration) yang merilis hasil bahwa banjir pasokan minyak mentah dunia masih akan meningkat, dengan produksi minyak AS tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Sementara itu data dari Baker Hughes yang menunjukan penurunan jumlah rig di ladang minyak AS tidak banyak merubah sentimen pelaku pasar sebelumnya. Dimana jumlah rig eksplorasi minyak di AS berkurang sebanyak 56 dalam pekan yang berakhir 7 Maret, dibandingkan dengan penurunan 64 rig pada pekan sebelumnya. Saat ini jumlah rig minyak AS tercatat sebanyak 922, dibandingkan dengan 1.461 setahun lalu. Bahkan penurunan harga minyak ini juga didukung berdasarkan hasil laporan dari Goldman Sacs Group Inc, yang menyatakan bahwa Indeks harga komoditas global mungkin akan turun 20% dalam 6 bulan kedepannya.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu harga karet di bursa Tocom bergerak cukup kuat dilandasi pelemahan Yen yang terjadi dan adanya kabar dari Menteri Pertanian dan Perkembangan Pedesaan Vietnam yang menyatakan rencananya bergabung dengan negara-negara penghasil karet ASEAN untuk mencegah harga terus melorot turun. Vietnam menyatakan keinginan kerja samanya dengan International Tripartite Rubber Council dan International Rubber Consortium untuk mengembangkan pasar spot/fisik karet regional dan Asean Rubber Council untuk menstabilkan harga karet dalam jangka panjang. Kerja sama negara-negara penghasil karet utama Asean seperti Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam berpotensi untuk mengangkat harga karet. Dengan demikian diharapkan penetapan harga karet akan dapat dilakukan di tingkat produsen. Namun demikian kedua sentiment positif tadi ternyata tidak dapat mendukung pergerakan harga karet untuk bertahan di zona positif pada awal pekan ini.
Pelamahan harga karet juga didukung terkait hasil rilis data di AS yang merilis data indeks PPI (Price Producer Index) dan Indeks sentiment konsumen. Berdasarkan hasil indeks PPI menghasilkan Laju inflasi AS di tingkat produsen menurun di bulan Februari, dimana departemen statistik tenaga kerja melaporkan indeks inflasi harga produsen jatuh -0.5%, sedikit membaik dibanding bulan sebelumnya di level -0.8%, namun masih dibawah perkiraan analis +0.2%. Sementara core PPI merosot -0.5%, dibawah perkiraan +0.1%. Komponen PPI di sektor perdagangan -1.5%, sementara komponen transportasi anjlok -1.5%, kedua komponen ini tidak biasanya menunjukkan pelemahan.
Hasil serupa juga terjadi di data sentiment konsumen AS yang menghasilkan angka 91,2 (flash) di bulan Maret, turun dari 95,4 di bulan Februari. Angka indeks tersebut juga dibawah estimasi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 95,5. Namun demikian, Richard Curtin, selaku direktur survei University of Michigan mengatakan meski mencatat penurunan, namun secara keseluruhan level sentimen konsumen masih cukup untuk mendukung pertumbuhan 3,3% pada belanja konsumen selama tahun 2015.
Dari sisi stok persedian yang terpantau di bursa Shanghai China (SHFE) ternyata jumlah persediaan karet alam disana masih mixed di level 156.505 ton. Hal ini masih menunjukkan adanya pelemahan tingkat permintaan barang disana, dan sesuai dengan hasil rilisan data neraca perdangan China terakhir yang memperlihatkan anjloknya sektor impor untuk karet alam disana. Hal berbeda justru terjadi di Jepang, dimana berdasarkan data terakhir jumlah stok persediaan karet alam disana mengalami penurunan sebanyak 1.8% di angka 12.267 ton. Namun demikian sentiment positif ini hanya bertahan sesaat di perdagangan bursa Tocom akhir pekan lalu.
Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Sicom pada perdagangan hari ini berpotensi masih akan terjebak di zona merah dan kemungkinan akan kembali konsolidasi menjelang peralihan perdagangan di bursa Tocom Jepang. Saat ini sentiment negative yang kuat masih berasal dari pelemahan harga minyak dunia dan adanya aksi tunggu beberapa pelaku pasar menjelang rapat FOMC yang akan dimulai ditengah pekan ini untuk membahas kelanjutan wacana normalisasi suku bunga AS. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan April 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 219,00 yen. Resistance selanjutnya ada di 223,00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 212,00 yen dan selanjutnya di 207,00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 169.00-174.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 140.00-145.00 USCts/kg.
Senior Market Analis : Andrial / AIP / PT. KPBN
Editor : Neo / AIP / PT. KPBN
© Inacom. All Rights Reserved.