25 Mar 2015
Rabu, 25 Maret 2015, 10:45 AM
Market Analisis PT. KPBN - Pada perdagangan di bursa komoditas Sicom dan Tocom pagi ini (25/03) harga karet terpantau sedang mengalami pelemahan terbatas berbeda dari sesi perdagangan kemarin yang ditutup Menguat terbatas.
Penguatan harga karet kemarin didorong oleh berkembangnya harapan bahwa harga akan mengalami kenaikan didorong oleh kembalinya aksi beli setelah harga sempat terpuruk beberapa hari terakhir. Lembaga riset International Rubber Study Group (IRSG) memprediksi bahwa surplus karet akan meningkat pada tahun 2015. Surplus berpotensi mengalami peningkatan menjadi 77.000 ton dari 76.000 ton di tahun 2014. Akan tetapi diperkirakan surplus akan mengalami penurunan tajam sehingga pada tahun 2016 akan turun menjadi 51.000 ton. Sementara itu dari sektor permintaan, harga karet berpotensi mengalami peningkatan dimana menurut produsen ban Michellin memprediksi bahwa permintaan ban dunia akan tumbuh sebesar 2%-5% untuk lima tahun ke depan.
Sentiment lainnya yang membuat harga karet kemarin bertahan di level positifnya juga dipengaruhi akibat membaiknya beberapa data sektor manufaktur baik di Eropa dan AS. Dari Eropa, aktivitas bisnis di zona euro jauh bertambah cepat bulan ini, sebuah sinyal bahwa program pembelian obligasi European Central Bank mungkin menunjukkan hasilnya, menurut hasil survey pada hari Selasa (24/03). Indikasi kenaikan akan disambut baik oleh petinggi ECB, namun survey juga menunjukkan bahwa perusahaan masih memangkas harga untuk mendongkrak bisnis. Menurut Chris Williamson, kepala ekonom pada Markit, ada sejumlah dampak positif dari quantitative easing, meski dirilis di waktu yang sudah ada pertumbuhan, sementara konsumen domestik diuntungkan oleh penurunan harga. Indeks PMI gabungan (Composite) zona euro oleh Markit melonjak ke dekat level tinggi 4-tahun pada 54.1 dari 53.3 di bulan Februari. Angka tersebut dibandingkan dengan prediksi untuk kenaikan tipis menjadi 53.6. Markit mengatakan survey tersebut mengacu pada pertumbuhan sebesar 0.3% di Q1, sama seperti kuartal sebelumnya namun berada di bawah estimasi analis sebesar 0.4%.
Di tempat terpisah kondisi serupa juga terjadi di AS, dimana pertumbuhan sektor manufaktur Amerika Serikat (AS) meningkat di bulan Maret, dengan aktivitas pabrik menunjukkan kenaikan tertinggi sejak bulan Oktober. Perusahaan data finansial Markit mengatakan data awal PMI Manufaktir AS di bulan Maret naik menjadi 55.3 sekaligus menjadi level tertinggi sejak bulan Oktober, saat PMI manufaktur final dilaporkan di level 55.9. Survei terhadap para ekonom yang dilakukan Reuters memprediksi indeks akan dilaporkan di level 54.7, menyusul laporan final bulan Februari di level 55.1.
Sehingga secara keseluruhan hanya wilayah Eropa dan AS yang pada bulan Maret ini menunjukkan level ekspansi cukup solid, sedangkan di wilayah Asia terutama 2 raksasa ekonomi yakni di Jepang dan China ternyata masih berada dalam level ekspansi yang sangat lambat, bahkan China kembali lagi ke zona kontraksi setelah di bulan sebelumnya berhasil keluar untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir.
Sentiment positif lainnya juga masih berasala dari AS dimana data inflasi disana mulai menunjukkan pemulihan pasca perlambatan yang terjadi dalam 3 bulan terakhir. Departemen Tenaga Kerja AS pada hari Selasa (24/3) melaporkan kenaikan 0,2% indeks harga konsumen (CPI) pada bulan lalu, sesuai prediksi analis, setelah di bulan Januari turun 0,7%. Kenaikan inflasi AS ini mengakhiri penurunan indeks dalam tiga bulan terakhir. Sedangkan untuk laju tahunan, CPI bulan Februari di level nol persen dari penurunan 0,1% di bulan Januari dan prediksi ekonom yang disurvei Reuters. Laporan ekonomi terbaru dari AS ini juga mensinyalkan bahwa tingkat inflasi yang semakin mendekati target 2% akan kembali memunculkan spekulasi kenaikan suku bunga di bulan Juni 2015 mendatang.
Namun demikian menjelang berakhirnya bursa saham Wallstreet semalam, ternyata memunculkan kembali akan bahayanya koreksi bagi harga karet di perdagangan pagi ini. Data yang dirilis adalah data persediaan minyak mentah AS yang dirilis API (American Petroleum Institute) dimana melaporkan bahwa persediaan minyak AS masih naik sebanyak 4,8 juta barel dalam sepekan yang berakhir 20 Maret. Analis yang disurvei Platts sebelumnya juga memperkirakan kenaikan sebesar 4,6 juta barel. Sedangkan Energy Information Administration (EIA) akan melaporkan data persediaan minyak pada malam ini yang kemungkinan masih akan menunjukkan kenaikan jumlah persediaan di AS.
Sehingga untuk sesi hari ini harga karet di bursa Tocom dan Sicom diprediksi akan berusaha mempertahankan posisinya di zona hijau memanfaatkan perbaikan kondisi manufaktur di AS dan Eropa. Namun perlu diingat bahwa koreksi yang sedang terjadi di harga minyak pasca data dari API yang masih tinggi dan kekhawatiran semakin memburuknya data EIA dapat membuat harga akan kembali koreksi menjelang penutupan. Faktor profit taking juga menjadi pemicu lainnya bagi harga untuk melemah terkait dalam 2 hari terkahir harga karet stabil di zona hijau, sehingga memaksa para investor melakukan aksi tersebut ditengah volatilitas harga yang sedang terjadi. Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini berpotensi konsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas di bursa Tocom dan Sicom. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan April 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 217.00 yen. Resistance selanjutnya ada di 221.00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 210.00 yen dan selanjutnya di 205.00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 169.00-175.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 140.00-145.00 USCts/kg.
Senior Market Analis : Andrial S. / AIP / PT. KPBN
Editor : Neo / AIP / PT. KPBN
© Inacom. All Rights Reserved.