Berita Terbaru

17 Jul 2006

Komoditas tembakau dianaktirikan

Komoditas tembakau dianaktirikan
Perlakuan pemerintah terhadap komoditas tembakau sebagai penghasil cukai dinilai belum adil, terbukti hingga kini belum ada lembaga yang benar-benar bertanggung jawab terhadap kelangsungan budi daya komoditas itu.

"Pemerintah dan pelaku ekonomi menikmati keuntungan dari tembakau. Tapi, komoditas itu sepertinya dibiarkan saja, tanpa ada perlakuan seperti halnya tebu, karet, kakao, sawit, dan karet," kata pengamat ekonomi pertanian Universitas Jember (Unej), Kabul Santoso, di Surabaya, pekan lalu.

 

Kabul, yang juga Ketua Komisi Usaha Tembakau Jember (KUTJ), dalam Pertemuan Teknis Pembinaan Mutu Tembakau, di Balai Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember, mengemukakan cukai yang dihasilkan dari tembakau pada 2005 mencapai Rp31,5 triliun.

 

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja dari komoditas tembakau mencapai sekitar 18 juta orang terdiri atas 10 juta untuk industri dan perdagangan (off-farm) dan delapan juta untuk pertanian (on farm).

 

Kendati demikian, tantangan yang dihadapi komoditas itu sangat besar, di antaranya kampanye pembatasan pasokan tembakau dunia oleh World Health Organization melalui FCTC.

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.