KPBN News

Apkasindo: Pabrik kelapa sawit tanpa kebun masih dibutuhkan

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menyesalkan kebijakan Pemprov Sumbar yang membatasi pabrik kelapa sawit (PKS) tanpa kebun beroperasi di daerah itu, karena kebijakan itu dinilai akan mempersulit petani dalam memperoleh harga buah sawit yang kompetitif.
`Kebijakan pembatasan pembangunan [PKS] tanpa kebun itu keliru, karena petani kelapa sawit di Sumbar masih membutuhkan PKS tanpa kebun sebagai penyeimbang harga,` ujar Sekjen Apkasindo Asmar Arsjad kepada Bisnis di Medan, kemarin.

Sebelumnya Pemprov Sumbar berencana membatasi PKS tanpa kebun di daerah itu karena pabrik yang sudah ada mampu menyerap seluruh produksi kelapa sawit produksi perkebunan di provinsi tersebut.

Asmar mengatakan Pemprov Sumbar semestinya tetap memberikan izin PKS tanpa kebun secara konsisten untuk menjaga jangan sampai buah sawit masyarakat busuk di kebun atau tidak laku dijual.

Selain itu, kehadiran PKS tanpa kebun ternyata mampu meningkatkan harga jual buah sawit di tingkat petani.

`Tidak bisa begitu dong, PKS tanpa kebun dibatasi dengan alasan PKS yang sudah beroperasi mampu menampung seluruh produksi petani sawit,` tuturnya.

Melanggar UU

Dari sisi persaingan usahapun, menurut dia, alasan untuk membatasi PKS tanpa kebun akan melanggar Undang-Undang Persaingan Usaha. Semua investor apakah yang mempunyai kebun atau tidak, kata dia, punya hak untuk membangun PKS. `Mengapa harus dibatasi?`

PKS tanpa kebun, tutur Asmar, ternyata mampu memberdayakan petani kelapa sawit.

Selain itu, lanjut dia, petani kelapa sawit mampu menikmati harga relatif lebih tinggi yang dibeli oleh PKS tanpa kebun.

Dalam jangka panjang, kata dia, PKS tanpa kebun itu harus bermitra dengan petani plasma yang selama ini merasa dirugikan oleh perkebunan inti dengan menetapkan harga lebih rendah dari harga pasar. Akibatnya, petani selalu berada pada pihak yang lemah.

Jadi, menurut dia, PKS tanpa kebuh masih diperlukan di Indonesia untuk menjaga keseimbangan harga di pasar. PKS tanpa kebun, tuturnya, selalu membeli buah kelapa sawit petani di atas harga pasar yang sangat menguntungkan para petani.

Sumber: Bisnis Indonesia