16 Sep 2014
Kondisi cuaca Brasil pada akhir pekan terpantau menjadi sentimen negatif cukup kuat untuk kembali memicu harga kopi arabika melemah di ICE US. Turunnya hujan di kawasan perkebunan kopi Brasil menjadi landasan untuk kembali melemahnya harga kopi arabika di ICE US. Hal tersebut disebabkan oleh ekspektasi akan membaiknya tanaman kopi Brasil yang relatif dalam kondisi buruk pasca kekeringan awal tahun.
Sebelumnya, trend pergerakan harga kopi memang sedang berada dalam pola bearish cukup kuat. Meskipun ekspektasi penurunan output kopi Brasil cukup tinggi, namun masih belum jelasnya tingkatan output terus memicu harga kopi untuk melemah sejak awal September 2014. Imbas hal tersebut, aksi wait and see para investor dan juga likuidasi investasi akibat kuatnya nilai Dollar AS pun mendorong harga kopi untuk jatuh.
Pada penutupan perdagangan Senin lalu di ICE Futures US, harga kopi arabika terpantau ditutup melemah signifikan. Harga kopi arabika berjangka ICE Futures US untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 1,27% ke tingkat harga $182,20/ton atau melemah $2,35/ton.
Sementara pada penutupan perdagangan kopi robusta di LIFFE, harga kopi robusta juga ditutup melemah signifikan. Harga kopi robusta berjangka LIFFE untuk kontrak November 2014 ditutup turun 1,0% ke tingkat harga $1.977/ton atau melemah $20/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga kopi arabika dan robusta masih akan cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh kondisi fundamental yang negatif dari kondisi kopi Brasil saat ini dan masih kuatnya nilai Dollar AS di pasar valuta asing. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $180-$186 pada arabika dan $1.964-$1997 pada robusta.
Editor: Jul Allensimage: Wikimediahttp://vibiznews.com/2014/09/16/harga-kopi-arabika-kembali-anjlok-cuaca-brasil-jadi-acuan/+++++++++++© Inacom. All Rights Reserved.