JAKARTA -- Harga kakao bisa menanjak ke level tertinggi dalam 39 tahun terakhir menyusul depresiasi poundsterling setelah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Mengutip Bloomberg, Senin (11/7/2016), kenaikan itu terjadi karena harga kontrak berjangka kakao yang diperdagangkan di London mencapai level tertinggi sejak 1977 yang didorong oleh pelemahan pound setelah Inggris meninggalkan UE.
Mengingat produsen coklat melakukan pembayaran dalam euro atau dolar Amerika Serikat, harga dalam kedua mata uang itu jatuh sejak 23 Juni saat referendum British Exit (Brexit).
"Kakao tidak lagi mahal, sedikit lebih murah daripada sebelum Brexit," kata Direktur Divisi Ekonomi dan Statistik Organisasi Kakao Internasional yang berbasis di London, Laurent Pipitone.
Kontrak berjangka untuk pengiriman September mencapai 2,52 poundsterling atau US$3,24 per ton pada Jumat (8/7/2016) di ICE Futures Europe Exchange, menurut broker kontrak berjangka Marex Spectron Group Ltd.. Sementara harga dalam pounds reli 10% sejak pemungutan suara Brexit, harga dalam euro turun 1,1%, sedangkan dalam dolar terpangkas 3,9%.
Kakao menghadapi tahun kelima penuh keuntungan sejak paling tidak 1989. Harga terus menanjak setelah musim kering di Afrika Barat mendera satu dari dua kali panen tahunan, membuat pedagang seperti Cargill Inc., Olam International dan Sucres et Denrees SA memproyeksi penurunan produksi.
Sumber : Bisnis Indonesia