21 Aug 2015
Sejak risalah rapat FOMC bulan lalu dirilis jelang akhir sesi Amerika dini hari tadi, kurs dollar AS tidak sanggup lagi melanjutkan rally yang sudah terbentuk selama 4 hari perdagangan berturut. Dan sepanjang perdagangan hari ini, kurs dollar AS yang ditunjukkan pada index dollarnya terus bergerak bearish. Dan index tersebut semakin anjlok ketika data klaim pengangguran mingguan untuk periode pekan lalu naik melebihi ekspektasi.
Seperti yang sudah diberitakan, dalam risalah tersebut tidak tampak sinyal kenaikan suku bunga the Fed akan dilakukan pada bulan September. Dan menurut survey pasar, persentase kenaikan fed rate bulan September menurun menjadi 40% setelah bulan Juli lalu pooling menunjukkan angka 50%. Prospek yang bisa mengangkat nilai dollar AS ini gagal memberikan tenaga untuk mengalahkan major currencies lainnya.
Tampak pada perdagangan malam ini (15:30:14 GMT) dollar anjlok terhadap major currencies lainnya kecuali terhadap poundsterling yang sedang alami penurunan dukungan fundamental. index dollar turun ke posisi 95,9 setelah diawal perdagangan dibuka pada 96,4.
Terhadap euro, dollar anjlok hingga 0,73%, terhadap aussie anjlok 0,02%, terhadap yen anjlok hingga 0,31% dan terhadap dollar Canada anjlok 0,5%. Anjloknya dollar AS ini memberikan perdagangan emas alami peningkatan signifikan hingga diatas 1%.
Untuk perdagangan hingga akhir perdagangan keesokan harinya, analyst Vibiz Research Center masih akan terpukul meski akan ada rilis data Phily Fed Manufacturing index yang diperkirakan memberikan data yang positif. Sehingga index dollar masih akan bergerak pada support kuatnya di 95,8 – 94,9.
Joel/VMN/VBN/ Senior Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Jul Allens
sumber: http://vibiznews.com/2015/08/20/data-klaim-pengangguran-as-perdalam-kekalahan-dollar/
© Inacom. All Rights Reserved.