Berita Terbaru

20 Apr 2006

Sempat sentuh US$72,2 per barel

Sempat sentuh US$72,2 per barel

SINGAPURA: Penguatan harga minyak di New York terhenti, di tengah spekulasi peningkatan stok minyak AS pada pekan keempat. Hal itu mengurangi kekhawatiran minimnya pasokan minyak akibat persoalan program nuklir Iran.


Menurut survei terhadap pelaku pasar, persediaan minyak komersial diperkirakan naik 0,7% pada pekan lalu atau mencapai level tertinggi sejak Mei 1998. Stok itu setara dengan 36 kali volume impor harian.

 

"Pelaku pasar ingin mengambil keuntungan dan menunggu informasi persediaan minyak AS. Tapi situasi di Iran akan terus mempunyai pengaruh besar kepada harga," kata Kepala Analis Mistui Bussan Futures Ltd Tokyo Tetsu Emori.

 

Harga minyak untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange turun sekitar US$0,49 atau 0,7% menjadi US$70,86 per barel. Dua hari yang lalu, nilai kontrak minyak periode Mei naik 1,4% menjadi US$71,35 per barel, harga tertinggi sepanjang sejarah.

Harga minyak pada sesi pagi perdagangan di New York sempat menyentuh level US$72,2 per barel. Harga minyak selama bulan lalu telah naik 17%, melampaui kenaikan harga pada Agustus 2005, ketika Badai Katrina memorakporandakan pabrik penyulingan minyak lepas pantai di Teluk Mexico.

 

Naik 2,3 juta barel

Persediaan minyak AS saatini diperkirakan naik 2,3 juta barel lebih besar dari volume dua pekan lalu yang mencapai 346 juta ton.

 

Kekhawatiran penolakan Iran untuk mengakhiri penelitian nuklirnya diperkirakan memicu konflik dan telah menaikkan harga minyak. Serangan pemberontak di Nigeria dan berlanjutnya krisis di Irak telah membuat pasokan komoditas global berkurang untuk memenuhi pertumbuhan permintaan.

 

"Ada beberapa faktor yang memengaruhi pasokan minyak. Bukan hanya dari faktor Iran saja. Data ekonomi dan perkiraan ekonomi global pada Maret menunjukkan adanya peningkatan permintaan energi yang cukup kuat," kata analis Commonwealth Bank of Australia Tobin Gorey.

Serangan militan di Nigeria, produsen minyak terbesar di Afrika, diketahui juga mengganggu pasokan minyak global pada tahun ini sebesar 500.000 barel.

 

Sementara itu, harga minyak di Tokyo terus naik untuk keempat kalinya. Harga minyak untuk pengiriman September naik 100 yen atau 0,2% jadi 49.720 per kiloliter (US$67,55 per barel) diTokyo Commodity Exchange. (rru)

 

 

Sumber:

Menurut survei terhadap pelaku pasar, persediaan minyak komersial diperkirakan naik 0,7% pada pekan lalu atau mencapai level tertinggi sejak Mei 1998. Stok itu setara dengan 36 kali volume impor harian.

 

"Pelaku pasar ingin mengambil keuntungan dan menunggu informasi persediaan minyak AS. Tapi situasi di Iran akan terus mempunyai pengaruh besar kepada harga," kata Kepala Analis Mistui Bussan Futures Ltd Tokyo Tetsu Emori.

 

Harga minyak untuk pengiriman Mei di New York Mercantile Exchange turun sekitar US$0,49 atau 0,7% menjadi US$70,86 per barel. Dua hari yang lalu, nilai kontrak minyak periode Mei naik 1,4% menjadi US$71,35 per barel, harga tertinggi sepanjang sejarah.

Harga minyak pada sesi pagi perdagangan di New York sempat menyentuh level US$72,2 per barel. Harga minyak selama bulan lalu telah naik 17%, melampaui kenaikan harga pada Agustus 2005, ketika Badai Katrina memorakporandakan pabrik penyulingan minyak lepas pantai di Teluk Mexico.

 

Naik 2,3 juta barel

Persediaan minyak AS saatini diperkirakan naik 2,3 juta barel lebih besar dari volume dua pekan lalu yang mencapai 346 juta ton.

 

Kekhawatiran penolakan Iran untuk mengakhiri penelitian nuklirnya diperkirakan memicu konflik dan telah menaikkan harga minyak. Serangan pemberontak di Nigeria dan berlanjutnya krisis di Irak telah membuat pasokan komoditas global berkurang untuk memenuhi pertumbuhan permintaan.

 

"Ada beberapa faktor yang memengaruhi pasokan minyak. Bukan hanya dari faktor Iran saja. Data ekonomi dan perkiraan ekonomi global pada Maret menunjukkan adanya peningkatan permintaan energi yang cukup kuat," kata analis Commonwealth Bank of Australia Tobin Gorey.

Serangan militan di Nigeria, produsen minyak terbesar di Afrika, diketahui juga mengganggu pasokan minyak global pada tahun ini sebesar 500.000 barel.

 

Sementara itu, harga minyak di Tokyo terus naik untuk keempat kalinya. Harga minyak untuk pengiriman September naik 100 yen atau 0,2% jadi 49.720 per kiloliter (US$67,55 per barel) diTokyo Commodity Exchange. (rru)

 

 

Sumber: Bisnis Indonesia

 

 

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.