Harga gula eceran cenderung naik
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kembali menegaskan masih berlakunya kesepakatan harga pantas gula eceran Rp6.000 per kg di Jawa dan Rp6.200 per kg di luar Jawa seperti dicapai 1 Februari.
Penegasan itu disampaikan usai pertemuan tertutupnya dengan pelaku pergulaan nasional. Hampir seluruh petinggi pabrikan BUMN, pedagang mitra BUMN, dan pemimpin organisasi petani hadir dalam pertemuan tersebut.
Beberapa saat sebelum pertemuan itu, pasar juga telah menanggapinya. Harga lelang gula 1.762 ton milik PT Krebet Baru (RNI) kemarin mencapai Rp5.237 per kg, berselisih cukup signifikan dengan harga yang tercapai di PTPN X pekan lalu, Rp5.625 per kg.
`Pemerintah juga belum akan mengotak-atik bea masuk gula. Sekarang kan harga sudah bergerak normal. Waktu kita impor, perhitungan harga gula internasional masih US$530 per ton, sekarang sudah US$480 per ton,` kata Mendag mari usai rapat tertutup itu.
Di luar penegasan harga pantas dan tidak akan diotak-atiknya besaran bea masuk gula (Rp530 per kg), pertemuan juga menyepakati diterbitkannya peraturan tentang revisi penyederhanaan perdagangan gula antarpulau sekitar 2-3 pekan lagi.
Dari Jakarta, data Depdag per 12 Juni menunjukkan harga eceran gula pasir terus naik perlahan hingga paruh Juni hingga seolah menantang limpahan stok dari musim giling yang dipercaya mulai membanjiri pasar per akhir Juni.
Harga faktual gula di tingkat itu juga sudah melampaui harga pantas yang ditegaskan kembali di Surabaya pada hari yang sama, yaitu berselisih lebih Rp100 per kg, Rp6.109 per kg di Jawa dan Rp6.323 per kg untuk di luar Jawa
Kenaikan harga per paruh Juni ini meneruskan kenaikan yang dimulai sejak April dan Mei. Tapi, kenaikan per Juni ditandai 'kemenangan' gula pasir lokal atas gula pasir impor-sesuatu yang terjadi jika harga gula di pasar domestik tak berjalan normal.
Sebelum ini, 'kemenangan' gula lokal terjadi pada Februari dan Maret 2006. Dalam sejarah baru pergulaan Indonesia per musim giling 2003, harga rerata tahunan gula lokal tak pernah melampaui gula impor. Tahun lalu, gula lokal Rp5.644 per kg gula impor Rp5.704 per kg.
Atas fenomena ini ini, `Ada spekulasi pedagang,` tandas Kasubdit Bahan Pokok Departemen Perdagangan Mukidjan di Jakarta, kemarin. Mukidjan sendiri tak merinci lebih jauh bagaimana modus spekulasi tersebut.
Mukidjan mengakui tren kenaikan harga gula lokal berikut gula impor terkait tren kenaikan harga yang terbentuk dalam lelang gula lokal selama beberapa pekan terakhir, yang di luar dugaan, menembus Rp5.600 per kg.
Angka Rp5.600 per kg itu terjadi pada lelang 10.000 ton gula milik PTPN II Medan.
Sumber: Bisnis Indonesia