KPBN News

Harga Minyak Mentah WTI Menguat, Faktor Geopolitik Angkat Prospek Demand

Mon, 1 September 2014, 8:29 AMHarga minyak mentah WTI di Bursa Nymex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 25-29 Agustus 2014, terpantau ditutup menguat signifikan secara agregat sepekan.
Penguatan harga minyak mentah WTI pada pekan lalu dipicu oleh rilis data perekonomian AS yang cenderung positif serta dorongan faktor geopolitik.
Pergerakan harga minyak mentah WTI pada pekan lalu, terpantau berada dalam trend positif cukup kuat. Dari total 5 hari perdagangan pekan lalu, pergerakan didominasi oleh pola penguatan sebanyak 4 dari 5 perdagangan meskipun penguatan nilai Dollar Amerika Serikat masih memberikan pelemahan daya beli investor.
Pada perdagangan hari pertama pekan lalu, pergerakan harga minyak mentah WTI menjadi satu-satunya hari perdagangan dengan hasil penutupan pelemahan di pekan lalu. Harga minyak mentah di hari pertama perdagangan pekan lalu tersebut, selain maish terpengaruh oleh ekspektasi lemahnya demand global, juga terpengaruh ole data penjualan rumah baru AS. Penjualan rumah baru AS yang turun dari 422.000 ke 412.000 membuat harga minyak mentah WTI turun akibat ekspektasi pelemahan demand AS seiring data AS yang negatif.
Namun, pergerakan pada hari kedua perdagangan pekan lalu, langsung membalikan pola pelemahan pada perdagangan Senin. Data-data perekonomian AS yang berada dalam kondisi positif pada Selasa lalu, membalikan kondisi ekspektasi demand AS. Adapun beberapa data yang dapat membalikan pergerakan harga tersebut dipicu oleh rilis data keyakinan konsumen dan pemesanan barang tahan lama AS. Data keyakinan konsumen AS yang naik dari 90,3 ke 92,4 dan pemesanan barang tahan lama yang naik dari 2,7% hingga 22,6% membuat ekspektasi perekonomian AS sangat positif sehingga dapat mengangkat harga minyak mentah.
Pola menguat pada harga minyak mentah pun, terpantau masih berlanjut pada perdagangan hari Rabu pekan lalu dengan support dari data API dan EIA. Data API yang menunjukan pengurangan persediaan minyak mentah dan Bensin AS sebesar 1,3 juta dan -3,2 juta, selaras dengan data EIA yang menunjukan pengurangan sebesar 2,07 juta dan 960.000 barrel. Walaupun demikian dorongan penguatan tertahan oleh adanya kabar peningkatan stok minyak mentah di Cushing. Imbas dari hal-hal tersebut, harga minyak mentah WTI masih dapat ditutup menguat namun cenderung terbatas.
Pergerakan menguat harga minyak mentah WTI pada pekan lalu, mulai menunjukan pola positif yang makin menguat sejak Kamis lalu. Dorongan geopolitik akibat konflik Ukraina-Rusia semakin menguatkan support perekonomian Amerika Serikat. Data GDP AS yang melonjak dari -2,1% ke 4,2% serta klaim pengangguran awal AS yang turun dari 299.000 ke 298.000 membuat ekspektasi demand AS semakin melambung. Dilain sisi, konflik Rusia-Ukraina juga turut mengangkat ekspektasi demand minyak mentah WTI di pasar Eropa. Imbas dari hal tersebut, harga minyak mentah pun melambung tinggi di kedua hari perdagangan tersebut.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di Bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup menguat signifikan secara agregat sepekan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak Oktober 2014 ditutup naik hingga 2,47% ke tingkat harga $95,96/barrel atau menguat $2,31/barrel.
Sementara pada perdagangna minyak mentah jenis Brent di Nymex, harga minyak mentah Brent juga ditutup menguat secara agregat sepekan. Harga minyak mentah Brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup menguat 0,56% ke tingkat harga $104,17/barrel atau menguat $0,58/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah WTI masih akan mendapatkan dorongan faktor geopolitik pada pekan ini. Namun beberapa data pekerja AS serta laporan mingguan persediaan minyak mentah dan bensin AS oleh API dan EIA masih akan menjadi sentimen cukup signifikan pada pekan ini. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $92-$98 pada minyak mentah WTI dan $102,5-$105,5 pada minyak mentah Brent.
Editor: Jul Allensimage: Wikimedia++++++++