Sumbar bangun kebun kakao 100.000 ha
Pemerintah Provinsi Sumatra Barat membangun perkebunan kakao 100.000 hektare untuk menjadikan provinsi itu produsen kakao terbesar di Sumatra.
Gubernur Sumatra Barat Gamawan Fauzi mengatakan pemerintah pusat telah menyetujui rencana pemerintah provinsi untuk membangun areal perkebunan komoditas kakao 100.000 ha tersebut dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
`Kami optimistis target tersebut akan tercapai mengingat selain disetujui pemerintah pusat, dukungan pemerintah kabupaten dan kota untuk melaksanakan program itu sangat kuat,` katanya, pekan lalu.
Pemprov Sumbar tahun ini memperkirakan akan ada penambahan lahan baru yang telah ditanami kakao seluas 26.000 ha, sehingga luas areal perkebunan kakao tahun ini dapat meningkat menjadi 47.000 ha.
Penambahan itu terjadi karena sejumlah pemerintah kabupaten dan kota seperti Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pasaman, 50 Kota, Pesisir Selatan dan Kota Sawahlunto sedang giat mengembangkan komoditas kakao.
Penambahan areal baru tersebut juga akan meningkatkan jumlah kakao yang produksi petani daerah ini. Diperkirakan produksi kakao daerah ini meningkat dari 12.000 ton per tahun menjadi 30.000 ton per tahun.
Sementara itu, data dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia menyebutkan potensi lahan yang bisa dimanfaatkan untuk budi daya kakao di Sumbar mencapai 3,9 juta ha, sementara yang tergarap baru 21.000 ha.
Di pasar ekspor, komoditas kakao asal daerah ini semakin diminati, buktinya ekspor kakao asal daerah ini melonjak sangat signifikan. `Jika pada 2003 baru 300 ton, pada 2005 telah mencapai 3.450 ton atau naik 11 kali lipat,` katanya.
Untuk mendorong agar minat petani menanam kakao tinggi, pemprov a.l. membangun lima pabrik pengolahan kakao menjadi bubuk coklatdan biji kakao.
Sumber: Bisnis Indonesia