16 May 2006
"Permintaan CPO kemungkinan akan naik pada akhir tahun ini atau awal 2007 dengan rampungnya pembangunan pabrik biofuel," ujar S. Vijaratnam, Sekretaris Parlemen Kementrian Industri Perkebunan dan Komoditas.
Dia mengatakan kuatnya permintaan global terhadap bahan bakar alternatif telah memicu perkembangan pada industri biofuel di Malaysia. Kondisi ini diperkirakan dapat meningkatkan pendapatan ekspor negara ini.
"Ini merupakan perkembangan yang menggembirakan bagi industri CPO Malaysia, karena semakin banyak industri perkebunan Negeri Jiran ini yang akan membangun pabrik pengolahan biodiesel," jelasnya.
Terus meningkatnya harga minyak tahun ini telah mendorong pemerintah untuk meningkatkan penggunaan bakar alternatif untuk mengurangi impor minyak mentah. Produksi CPO Malaysia diprediksi naik 300.000 ton tahun ini menjadi 15,3 juta ton.
Berdasarkan data dari Dewan Sawit Malaysia (Malaysian Palm Oil Board) yang dipublikasikan minggu lalu, cadangan minyak kelapa sawit negara ini untuk periode April turun 4,8% menjadi 1,51 juta ton dari posisi bulan sebelumnya 1,586 juta ton.
Produksi CPO negara ini naik 5,4% menjadi 1,31 juta ton pada April dari periode Maret sebanyak 1,243 juta ton.
Sementara itu, ekspor CPO Malaysia naik 4,6% menjadi 1,239 juta ton untuk periode April dari 1,184 juta ton bulan sebelumnya.
Harga CPO untuk penyerahan Juli di Malaysia Derivatives Exchange naik 22 ringgit atau 1,5% menjadi 1,470 ringgit per ton pada perdagangan sesi siang. Harga komoditas tersebut telah naik 2,3% sepanjang tahun ini.
"Karena terbatasnya pasokan dan tingginya harga minyak, CPO kemungkinan akan menjadi pemenang karena komoditas itu merupakan produk yang paling dicari dan paling bisa diperbarui dibandingkan produk minyak lainnya," jelas Vijaratnam.
© Inacom. All Rights Reserved.