03 Jul 2006
Pembangunan biodiesel akan memakai anggaran khusus energi alternatif yang dikoordinasi oleh Menko Perekonomian.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/7/2006).
Menurut Purnomo, kapasitas produksi sebesar itu setara dengan 29 juta liter solar atau kurang lebih sekitar 45 persen dari kebutuhan biodesel DKI Jakarta dengan pola B-5. Biodiesel B-5 adalah campuran solar 95 persen dan energi alternatif 5 persen.
Departemen ESDM, ungkap Purnomo, saat ini tengah merencanakan pembangunan pilot plan pabrik biodiesel dengan kapasitas 8-10 ribu ton per hari.
Pelaksanaan pembangunannya akan dimulai pada tahun 2006 dan diharapkan bisa berproduksi pada 2007.
Pemerintah, jelas Purnomo, akan memberikan berbagai kemudahan untuk proses perizinan investasi biodiesel untuk menarik keterlibatan pihak swasta.
"Saat ini sudah ada satu perusahaan yang dapat izin dan tinggal 5 yang menunggu proses perizinan," katanya.
Diperkirakan pada tahun 2007, kemampuan pasokan biodisel mencapai sebesar 187 juta liter. Jumlah ini akan meningkat menjadi 377 juta liter tahun 2008.
Sedangkan pada tahun 2009 naik lagi menjadi 1.200 juta liter dan tahun 2010 sebesar 1.337 juta liter.
Dengan perkiraan itu target subsidi biodiesel untuk transportasi adalah sebesar 10 persen pada tahun 2010.
© Inacom. All Rights Reserved.