`Rawannya` Harga Karet di Akhir Pekan
Market Analisis PT. KPBN Pada perdagangan di bursa komoditas Sicom pagi ini (20/03) harga karet terpantau sedang mengalami pelemahan terbatas setelah pada sesi perdagangan kemarin ditutup Mixed.
Pelemahan harga karet kemarin dipengaruhi akibat lemahnya nilai tukar mata uang Yen akibat koreksi yang terjadi di mata uang dolar pasca hasil rilis FOMC Fed yang ternyata masih memberikan sinyal Dovish terkait normalisasi suku bunga.
Pada sesi overnight di bursa Tocom, harga karet masih kembali melemah akibat kembali turunnya harga minya mentah dunia terkait kekhawatiran para pelaku pasar masih sangat banyaknya persediaan minyak mentah dunia. Kemabali reboundnya mata uang dollar juga menjadi pemicu lainnya bagi harga minyak untuk terus melemah. Sentiment lainnya yang membuat harga minyak tetap di zona negatif yakni adanya kabar dari Kuwait Menteri Perminyakan Ali Omair mengatakan OPEC akan tetap mempertahankan jumlah produksi, meskipun ia turut menyatakan keprihatinan akan harga minyak yang telah turun 50% sejak musim panas lalu. Dengan masih lemahnya harga minyak dunia ikut juga mendorong harga karet alam untuk kembali kea rah teritori negatif.
Data - data ekonomi yang dirilis semalam di AS juga membuat pergerakan harga karet masih terjebak di zona merah. Data yang rilis semalam diantaranya data defisit transasksi berjalan (current account) Amerika Serikat (AS) melebar pada kuartal terakhir tahun 2014 lalu. Transaksi berjalan merupakan pengukuran kondisi perekonomian suatu negara yang mencakup neraca perdagangan, pendapatan bersih asing dan aliran modal. Bureau of Economic Analysis (BEA) melaporkan laju penurunan ekspor lebih cepat dibandingkan penurunan impor AS selama bulan Oktober sampai Desember tahun 2014. BEA melaporkan kenaikan defisit transaksi berjalan menjadi $113,5 miliar, peningkatan 14,7% dibandingkan defisit di kuartal ketiga sebesar $98,9 miliar. Data ini lebih tinggi dari prediksi defisit $103 miliar para ekonom yang disurvei Reuters. Untuk setahun, defisit transaksi berjalan naik 2,6% menjadi $410,6 miliar, defisit tahunan paling besar sejak tahun 2012. Melebarnya defisit perdagangan berkontribusi pada perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal IV dan diprediksi akan menghambat pertumbuhan tahun 2015 ini.
Namun hasil yang berbeda justru terjadi di data Jobless Claim AS dimana jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) selama pekan lalu mengalami sedikit peningkatan, namun masih sejalan dengan perekonomian yang terus membuka peluang kerja. Departemen Tenaga Kerja melaporkan klaim pengangguran meningkat seribu orang menjadi 291.000 untuk sepekan yang berakhir tanggal 14 Maret. Analis yang disurvei Reuters memprediksi 292.000 klaim baru. Departemen Tenaga Kerja menyatakan tidak ada faktor khusus yang memengaruhi data pekan ini. Data pekan lalu yaitu 289.000 klaim pengangguran direvisi lebih tinggi menjadi 290.000. Setelah beberapa pekan data dilaporkan fluktuatif, klaim pengangguran kini bertahan di level rendah sebagai pertanda perusahaan-perusahaan di AS mempertahankan pekerjanya. Kondisi ini seharusnya dapat menstimulasi pengeluaran yang menjadi bagian besar dari pertumbuhan perekonomian di AS. Laporan ini juga mendukung pernyataan para pembuat kebijakan Federal Reserve pada Rabu (18/03) yaitu membaiknya kondisi pasar tenaga kerja.
Sehingga untuk sesi pagi ini harga karet di bursa Tocom dan Sicom diprediksi masih akan berusaha keluar dari zona merah memanfaatkan pelemahan Yen yang terjadi pasca Dolar AS yang kembali rebound. Namun kemungkinan gangguan masih akan terjadi terkait konsekuensi penguatan dolar yang berdampak terhadap pelemahan harga minyak mentah dan cukup rawannya aksi profit taking di akhir pekan. Sehingga kemungkinan penguatan di bursa Tocom akan sedikit terkendala. Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini berpotensi akan konsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas di bursa Tocom dan Sicom. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan April 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 219.00 yen. Resistance selanjutnya ada di 223.00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 211.00 yen dan selanjutnya di 205.00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 167.00-173.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 139.00-144.00 USCts/kg.
Senior Market Analis : Andrial.S /AIP / PT. KPBN