17 Mar 2015
Selasa, 17 Maret 2015, 10:55 AM
Market Analisis PT. KPBN - Pada perdagangan di bursa komoditas Tocom pagi ini (17/03) harga karet terpantau sedang mengalami “Retreat” setelah kemarin sepanjang perdagangan mendapatkan tekanan pelemahan yang cukup kuat.
Pelemahan harga karet kemarin dipengaruhi akibat anjloknya harga minyak mentah global diakhir pekan lalu sebanyak 4% akibat hasil rilis laporan dari EIA (Energy Information Administration) yang merilis hasil bahwa banjir pasokan minyak mentah dunia masih akan meningkat, dengan produksi minyak AS tidak menunjukkan tanda-tanda perlambatan.
Harga minyak mentah AS semalam turun ke level terendah dalam enam tahun terakhir pada hari Senin (16/03), terkait sentimen investor masih terbebani jumlah pasokan minyak. Harga minyak masih tertekan meski Organization of the Petroleum Exporting Countries pada hari yang sama memperkirakan adanya potensi penurunan produksi minyak AS pada akhir tahun ini. Pada pekan lalu, Energy Information Administration pada hari Rabu (11/03) melaporkan persediaan minyak AS naik 4,5 juta barel pada pekan yang berakhir 6 Maret. Laporan peningkatan persediaan dari EIA tersebut juga di atas estimasi kenaikan oleh para analis sebesar 4,4 juta barel. Sementara itu analis Goldman Sachs mengatakan penurunan jumlah rig yang beroperasi hanya berdampak sedikit terhadap penurunan produksi minyak pada kuartal kedua tahun ini.
OPEC semalam merilis hasil laporan bulanannya, dimana kartel minyak terbesar ini masih mempertahankan proyeksi suplai minyak dari negara non-OPEC di tahun ini, namun untuk output minyak shale dari AS dapat berkurang jumlah persediannya. Namun demikan dalam laporannya, OPEC juga masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak dunia untuk tahun 2015 dan tidak mengubah estimasi permintaan minyak mentah OPEC tahun ini, sehingga harga minyak semalam teteap ditutup di zona negatif.
Semalam di AS juga dirilis beberapa data yang ternyata menghentikan laju rally Dolar AS menjelang rapat FOMC yang akan digelar hari ini dan esok (17-18 Maret 2015). Diantara beberapa data terdapat data Output sektor manufaktur AS yang turun di bulan Februari untuk ketiga bulan berturut-turut seiring anjloknya tingkat produksi otomotif, mengacu pada melambatnya pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama 2015. Tingkat produksi pabrik turun sebanyak 0.2% bulan lalu menjadi 0.1% (mom) atau 3.5% (yoy) menyusul revisi penurunan sebesar 0.3% di bulan Januari. Tingkat produksi otomotif anjlok sebesar 3.0% bulan lalu. Ekonom memperkirakan output sektor manufaktur naik sebanyak 0.1% di bulan February menyusul kenaikan sebesar 0.2% sebelum direvisi pada bulan Januari.
Dari sisi stok persedian yang terpantau di bursa Shanghai China (SHFE) ternyata jumlah persediaan karet alam disana masih mixed di level 156.505 ton. Hal ini masih menunjukkan adanya pelemahan tingkat permintaan barang disana, dan sesuai dengan hasil rilisan data neraca perdangan China terakhir yang memperlihatkan anjloknya sektor impor untuk karet alam disana. Hal berbeda justru terjadi di Jepang, dimana berdasarkan data terakhir jumlah stok persediaan karet alam disana mengalami penurunan sebanyak 1.8% di angka 12.267 ton. Namun demikian sentiment positif ini hanya bertahan sesaat di perdagangan bursa Tocom akhir pekan lalu.
Kemudian dari sisi permintaan (demand) kemungkinan terjadinya pelemahan permintaan dari China dalam beberap bulan mendatang cukup terlihat besar mengingat adanya pesimisme yang dilontarkan PM China Li Keqiang pada akhir minggu lalu. Beliau menyampaikan kepada pers setempat bahwa untuk mencapai target pemerintah terkait proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini di angka 7% menurut Li tidak begitu mudah dapat diraih. Sehingga berdasarkan hasil testimoni ini para pelaku pasar cenderung khawatir terkait akan adanya pengurangan permintaan ke China, padahal China merupakan Importir terbesar karet alam dunia. Sentiment ini cukup kuat “menghantui” pasar setelah sempat sebelumnya adanya sentiment positif dari Vietnam yang dikabarkan akan mulai bergabung dengan ketiga produsen karet terbesar (ITRC) untuk berupaya mengelola produksi karet dengan sebaik-baiknya agar harga tidak semakin melemah.
Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet Sicom pada perdagangan hari ini berpotensi akan retreat sejenak di bursa Tocom dan Sicom walaupun kemungkina untuk kembali melemah masih terbuka lebar akibat harga minyak yang masih terjebak di level terendah dan adanya aksi tunggu beberapa pelaku pasar menjelang hasil rapat BoJ hari ini dan rapat FOMC yang akan dimulai ditengah pekan ini untuk membahas kelanjutan wacana normalisasi suku bunga AS. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan April 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 222,00 yen. Resistance selanjutnya ada di 226,00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 215,00 yen dan selanjutnya di 209,00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 168.00-173.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 139.00-144.00 USCts/kg.
Senior Market Analis : Andrial / AIP / PT. KPBN
Editor : Neo / AIP / PT. KPBN
© Inacom. All Rights Reserved.