KONFERENSI SAWIT NASIONAL 2017 : Kemitraan dengan Petani Jadi Sorotan
JAKARTA — Hubungan antara perusahaan dengan petani menjadi tema utama Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-13 seiring meningkatnya perhatian terhadap isu keberlanjutan dalam industri minyak nabati itu.
Chairperson IPOC 2017 Mona Surya mengatakan, arah kebijakan pengembangan industri kelapa sawit penting karena perannya semakin besar terhadap perekonomian nasional baik dalam hal sumbangan devisa ekspor, pengentasan kemiskinan, maupun penyerapan tenaga kerja. Arah kebijakan itu rencananya akan disampaikan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.
“Tahun ini kami mengambil tema Growth through Productivity: Partnership with Smallholders. Dari tema ini kami akan mendapatkan insight bagaimana pengelolaan perkebunan kelapa sawit di masa mendatang sesuai dengan tuntutan global yang semakin concern dengan isu-isu keberlanjutan, terutama hubungan antara perusahaan dengan petani,” kata Mona, Senin (23/10).
Pemerintah dijadwalkan menyampaikan arah kebijakan mengenai industri kelapa sawit nasional dalam Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-13 and 2018 Price Outlook yang dihelat di Bali Nusa Dua Convention Center pada 1-3 November 2017.
Sejumlah menteri lain juga dijadwalkan hadir a.l. Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil. Setidaknya ada lebih dari 1.500 pelaku bisnis dari 23 negara akan menghadiri acara itu. Pebisnis itu berasal dari sektor usaha industri kelapa sawit. Yang istimewa, IPOC tahun ini juga dihadiri perwakilan petani kelapa sawit.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil juga akan memaparkan kebijakan tata ruang yang menjadi landasan pengembangan industri minyak sawit di Indonesia. Selain itu, sejumlah pakar ekonomi dan komoditas dunia ikut menjadi pembicara dalam konferensi yang menjadi rujukan pelaku bisnis dunia tersebut.
Beberapa pembicara konferensi a.l. Alexandre P. Cooman (Cenipalma), Dato’ Dzulkifli Abd Wahab (Felda), perwakilan dari Bank Mandiri, Rino Afrino (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia/Apkasindo), Mahendra Siregar (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC), dan Sri Adiningsih (Dewan Pertimbangan Presiden).
Selain itu, juga tampil sebagai pembicara adalah Bayu Krisnamurthi (Indonesian Society of Agricultural Economics/Perhepi), Dono Boestami (Oil Palm Plantation Fund Management Agency/BPDPKS), Dodi Reza Alex Noerdin (Bupati Musi Banyuasin), Suroso Rahutomo (Peneliti PPKS), Mariadaniela Bolanos (Grepalma), Thomas Mielke, ISTA Mielke GmbH (Oil World), James Fry (LMC International Ltd Inggris), Rasheed Janmohammad (Pakistan Edible Oil Refiners Association/PEORA), dan Dorab Mistry (Godrej International Ltd, Inggris).
“Para pembicara dari luar negeri sebagian sudah beberapa kali menjadi pembicara dalam IPOC, tetapi ada beberapa yang baru. Salah satunya James Fry yang analisisnya selalu dinanti para peserta,” kata Mona.
Dia menambahkan jumlah peserta konferensi tahun ini tidak kalah dibandingkan dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya. “[Sebanyak] 96 booth sudah sold out dari total 98 booth pameran yang tersedia. Isu-isu minyak sawit menjadi isu yang mendapat perhatian besar dari para pelaku usaha di seluruh dunia,” kata Mona yang juga CEO PT Minanga Ogan ini.
Selain membahas isu terkait dengan peningkatan produktivitas dan kemitraan dengan petani, konferensi juga akan membahas mengenai prediksi harga minyak sawit pada 2018.
Sumber : Bisnis Indonesia
--------------------------------
Selasa, 24 Oktober 2017
1.500 Lebih Pebisnis dari 23 Negara Hadiri IPOC 2017
JAKARTA – Lebih dari 1.500 pelaku bisnis dari 23 tegara di dunia akan menghadiri 13th IPOC (Indonesian Palm Oil Conference) and 2018 Price Outlook (IPOC 2017) di Bali Nusa Dua Convention Center pada 1-3 November 2017. Para pebisnis itu berasal dari sektor usaha dalam mata rantai industri ke lapa sawit. Yang istimewa, IPOC tahun ini juga dihadiri perwakilan petani sawit.
Rencananya, konferensi sawit terbesar di dunia ini akan dibuka oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution. Sejumlah menteri lain yang dijadwalkan hadir antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI Sofyan A Djalil. Selain itu, sejumlah pakar ekonomi dan komoditas dunia ikut menjadi pembicara dalam konferensi yang menjadi rujukan pelaku bisnis dunia tersebut.
Chairperson IPOC 2017 Mona Surya menjelaskan, IPOC 2017 mengambil tema Growth through Productivity: Partnership with Smallholders. `Dari tema ini kita akan mendapatkaninsight bagaimana pengelolaan perkebunan kelapa sawit di masa mendatang sesuai dengan tuntutan global yang semakin concern dengan isu-isu keberlanjutan, terutama hubungan antara perusahaan dengan petani,` kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/10).
IPOC adalah konferensi sawit internasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki). Menurut Mona, Menko Perekonomian Darmin Nasution akan menyampaikan sambutan pembuka dengan memaparkan arahan kebijakan pemerintah terkait pengembangan industri kelapa sawit nasional. Ini karena peran industri minyak sawit yang semakin besar terhadap perekonomian nasional, baik dalam hal sumbangan devisa ekspor, pengentasan kemiskinan, maupun penyerapan tenaga kerja.
Sementara itu, kata Mona, Menteri Agraria Sofyan Djalil akan menyampaikan paparan terkait kebijakan tata ruang yang menjadi landasan pengembangan industri minyak sawit di Indonesia. `Kami bersyukur karena jumlah peserta konferensi tahun ini tidak kalah dengan IPOC tahun lalu, selain itu 96 booth sudah sold out dari total 98 booth parneran yang tersedia. Isu-isu minyak sawit menjadi isu yang mendapat perhatian besar dari para pelaku usaha di seluruh dunia,` kata Mona yang juga CEO PT Minanga Ogan ini. Mona menyampaikan hal ini menanggapi concern terkait kemungkinan erupsi Gunung Agung.
Selain menteri dan pejabat negara, sejumlah pakar akan menjadi pembicara dalam konferensi selama dua hari tersebut, di antaranya Alexandre P Cooman (Cenipalma), Dato' Dzulkifli Abd Wahab (Felda), perwakilan dari Bank Mandiri, Rino Afrino (Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia/Apkasindo), Mahendra Siregar (Council of Palm Oil Producing Countries/CPOPC), dan Sri Adiningsih (Dewan Pertimbangan Presiden).
Selain itu, tampil sebagai pembicara adalah Bayu Krisnamurthi (Indonesian Society of Agricultural Economics/Perhepi), Dono Boestami (Oil Palm Plantation Fund Management Agency/BPDPKS), Dodi Reza AIex Noerdin (Bupati Musi Banyuasin), Suroso Rahutomo (Peneliti PPKS), Mariadaniela Bolanos (Grepalma), Thomas Mielke, ISTA Mielke GmbH (Oil World), James Fry (LMC International Ltd Inggris), Rasheed Janmohammad (Pakistan Edible Oil Refiners Association/PEORA), dan Dorab Mistry (Godrej International Ltd, Inggris). `Para pembicara dari luar negeri sebagian sudah beberapa kali menjadi pembicara dalam IPOC, namun ada beberapa yang baru. Salah satunya James Fry yang analisisnya selalu dinanti para peserta,` kata Mona.
Tidak hanya konferensi, IPOC 2017 juga akan diramaikan dengan pameran yang diikuti oleh perusahaan dari berbagai sektor dalam mata rantai industri kelapa sawit. Selain itu, untuk memeriahkan acara seperti IPOC tahun sebelumnya, sehari sebelum konferensi dibuka akan digelar turnamen golf di New Kuta Golf, Bali.
Sumber : Investor Daily