AIMMI: Pasar minyak goreng stabil
Kestabilan pasar minyak goreng dapat terjaga sampai dengan kuartal pertama tahun ini, karena tidak ada lagi operasi pasar (OP) seperti halnya 2005 lalu. Berdasarkan evaluasi dari AIMMI (Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia), tiadanya gejolak harga kali ini karena kondisi eksternal dan internal yang relatif lebih mendukung kestabilan, seperti harga CPO dunia yang cenderung melemah, pasokan CPO yang memadai kepada pabrik pengolahan minyak, serta penguatan kurs ringgit dan rupiah terhadap dolar AS.
`Kami kira kondisi pasar minyak goreng tahun ini lebih baik daripada tahun lalu, menyusul adanya kestabilan harga dan pasokan minyak goreng kepada konsumen. Tentu saja kami mengharapkan kondisi ini akan bertahan sepanjang tahun ini,` ungkap Adi Wisoko Ketua Umum AIMMI kepada Bisnis, kemarin.
Seperti diketahui, pemerintah sempat dibuat repot pada akhir 2004 dan awal 2005 lalu akibat terjadinya gejolak minyak goreng. Pemerintah pun memerintahkan operasi pasar (OP) minyak goreng.
Menurut Adi, harga minyak goreng di tingkat pabrik pada awal Mei ini di kisaran Rp4.050-Rp4.060 per kg, atau turun sekitar Rp50 per kg, dibandingkan akhir April lalu sebesar Rp4.125 per kg.
Dia mengungkapkan harga minyak goreng kemungkinan bisa turun lagi pada bulan-bulan mendatang. Tetapi dia tidak dapat menilai apakah kondisi tersebut mencerminkan kondisi ideal pasar minyak goreng dalam negeri. Tetapi, lanjutnya, sejauh ini permintaan konsumen stabil, dan produsen relatif dapat melakukan kalkulasi usahanya.
Sumber: Bisnis Indonesia