Berita Terbaru

07 Jun 2006

AAL incar perusahaan biodiesel di Eropa

AAL incar perusahaan biodiesel di Eropa
PT Astra Agro Lestari Tbk incar saham perusahaan biodiesel di negara yang berada di Benua Eropa untuk menggenjot laba perusahaan.

Direkrut Utama PT Astra Agro Lestari Maruli Gultom menyatakan rencana itu merupakan langkah strategis pihaknya untuk menggenjot laba perusahaan melalui bisnis bahan bakar cair tahun ini.

 

"Kami akan membeli saham beberapa pabrik biodiesel di Eropa yang telah berproduksi sebelum memasuki bisnis biodiesel di Tanah Air," katanya ketika dihubungi Bisnis kemarin.

 

Menurut dia, dengan memilih Eropa sebagai tujuan investasi untuk energi terbarukan, risiko usaha yang akan ditanggung Astra Agro akan lebih kecil dibandingkan jika membangun pabrik biodiesel di dalam negeri.

 

Sebab, lanjutnya, pasar produk bahan bakar cair dan gas termasuk biodiesel di Indonesia masih dimonopoli oleh PT Pertamina, sehingga sulit bagi swasta untuk turut memasuki bisnis tersebut.

 

"Bila kami mengandalkan pasar domestik sangat sulit. Kemungkinan ruginya akan tinggi. Distribusi bahan bakar cair dan gas masih dikuasai Pertamina," katanya.

 

Maruli mengungkapkan untuk investasi itu pihaknya telah menyisihkan laba yang diperoleh perusahaan sepanjang tahun ini, sehingga bukan berasal dari dana pinjaman. Namun, dia tidak menyebutkan besarnya nilai investasi yang akan dikeluarkan.

 

Direktur Keuangan PT Astra Agro Lestari Julie Syaftari menambahkan apabila dari laba itu ternyata masih kurang, pihaknya baru mengusahakan mencari pinjaman dari pihak luar (eksternal). "Tapi kami lihat dulu. Karena ini benar-benar baru rencana. Masih terlalu dini. Detail nilai laba yang akan dialokasikan belum bisa saya sebutkan," katanya.

 

Julie mengungkapkan kinerja perusahaannya pada triwulan pertama tahun ini berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp182,2 miliar, atau naik 10,3% dari Rp165,4 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Sedangkan perolehan penjualan secara year on year naik 20,4% dari Rp724,8 miliar menjadi Rp872,9 miliar.

 

Dia memaparkan peningkatan kinerja perseroan tersebut didukung oleh kenaikan produksi minyak kelapa sawit 13,9% menjadi 223.000 ton. Pada triwulan I/2005 produksi minyak sawit 195.800 ton.

 

Karena itu, dengan penambahan investasi biodiesel tersebut, Maruli optimistis deviden yang akan diterima perusahaan akan meningkat menyusul 80% pasar biodiesel berada di Eropa. Selain itu, kebijakan pemerintah Eropa sangat kondusif bagi investor.

 

"Mereka [Eropa] memproteksi produsen biodiesel lokal. Jadi apabila kami memiliki perusahaan di sana, pasti akan turut dilindungi. Ini kondusif untuk usaha," ungkapnya.

 

Di samping itu, tutur Maruli, Astra Agro juga mendapat keuntungan dengan memiliki akses pasar, teknologi, dan mendapat captive market untuk CPO [crude palm oil]dengan harga premium.

 

"Akses pasar dan teknologi sangat diperlukan saat nanti kami memulai produksi biodiesel dalam negeri," tambahnya.

 

Sementara itu, Investor Relations Head PT Astra Agro Lestari Tjahyo Dwi Ariantono menambahkan pihaknya juga tengah menjajaki kemungkinan pengembangan beberapa jenis tanaman di Eropa untuk dijadikan bahan baku pembuatan biofuel. "Kami juga sedang berusaha untuk mengajak mitra di Eropa untuk rencana ini," katanya.

 

Astra Agro, menurut dia, selama ini menggunakan kelapa sawit untuk pembuatan biofuel. Dia menyatakan Astra Agro juga tengah mempertimbangkan pembukaan perkebunan jarak pagar di Indonesia, dengan mengintroduksi dari Meksiko dan kawasan Amerika Tengah.

 

Sumber: Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.