27 Apr 2015
"Kesediaannya terjun langsung ke bawah tidak hanya sekadar menyerap aspirasi, melainkan ada upaya menggali akar permasalahan yang dialami petani tebu untuk dicarikan solusi yang konkret," ujarnya di Kudus, Jateng, Sabtu.
Ia menganggap, gerakan Menteri BUMN tersebut cukup fokus dalam menggali akar permasalahan petani tebu sehingga bisa ditindaklanjuti segera.
Langkah Kementerian BUMN dalam melakukan penyertaan modal untuk melakukan program revitalisasi pabrik gula, kata dia, merupakan salah satu bukti menjawab kegalauan petani tebu.
Selama ini, kata dia, yang dibutuhkan petani tebu terkait dengan harapan, kepastian, dan keyakinan soal prospek gula petani mendatang.
"Penyertaan modal negara sebesar Rp3,5 triliun untuk kepentingan revitalisasi pabrik-pabrik gula milik negara juga menjadi bukti kerja kerasnya, termasuk dalam mendapatkan persetujuan di DPR," ujarnya.
Ia merasakan, baru kali ini petani tebu mendapatkan harapan yang lebih baik sehingga kesejahteran mereka nantinya juga diharapkan semakin meningkat.
Lewat program revitalisasi tersebut, dampak nyata yang bakal dirasakan petani salah satunya soal tingkat rendemen tebunya bakal meningkat karena mesin produksinya juga jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
Untuk mewujudkan kesejahteraan petani menjadi lebih baik, kata dia, memang dibutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk saling bersinergi antara Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian.
Selama kunjungan kerja Menteri BUMN Rini M. Soemarno di Kudus hari ini (25/4), Muhammad Arum Sabil juga ikut serta dalam rombongan kementerian tersebut.
Sebelum berkunjung ke Pabrik Gula Rendeng Kudus, Menteri BUMN tersebut juga berkunjung ke Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, Kudus, untuk berdialog dengan petani setempat terkait ketersediaan pupuk hingga harga pembelian pemerintah (HPP) gabah.
Editor: Ruslan Burhanihttp://www.antaranews.com/berita/492846/kesediaan-menteri-bumn-temui-petani-tebu-diapresiasi++++++++++++© Inacom. All Rights Reserved.