HARGA MINYAK: Kekhawatiran Ekonomi Asia Meningkat, WTI Terlempar Dari US$50 Per Barel
Senin, 13/06/2016 11:18 WIB
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak mentah terpantau kian melemah pada awal perdagangan hari ini, Senin (13/6/2016), tertekan oleh meningkatnya kekhawatiran akan kondisi perekonomian di Asia serta penguatan mata uang dolar AS.
Harga minyak WTI kontrak Juli anjlok sebesar 1,22% atau 0,60 poin ke US$48,47 per barel pada pukul 10.12 WIB setelah dibuka dengan pelemahan sebesar 0,45% di level US$48,85 per barel.
Pada saat yang sama, patokan Eropa minyak Brent untuk kontrak Agustus terpantau melemah sebesar 0,91% atau 0,46 poin ke level US$50,08 setelah dibuka turun sebesar 0,24% atau 0,12 poin ke posisi 50,42 per barel.
Berdasarkan survey hasil kerja sama Kementerian Keuangan dan Ekonomi Jepang dengan Institut Penelitian Sosial, seperti dikutip Reuters hari ini, indeks survey bisnis (BSI) sentimen pada manufaktur berskala besar di negara tersebut berada di posisi minus 11,1 sepanjang April-Juni 2016, dibandingkan dengan posisi minus 7,9 pada Januari-Maret.
Di samping itu, terdapat pula kekhawatiran akan pertumbuhan di China, utamanya akibat kelebihan kapasitas industri dan mengulurnya hutang.
Dengan memburamnya gambaran pertumbuhan ekonomi Asia, banyak spekulator minyak menjual habis posisi mereka setelah mengambil keuntungan dari melonjaknya harga minyak mentah sejak mencapai level terendah dalam lebih dari satu dekade awal tahun ini.
Meskipun begitu, beberapa analis mengharapkan permintaan minyak di Asia, terutama China, akan tetap kuat.
`Berlawanan dengan rendahnya harga minyak internasional, permintaan minyak mentah China akan tetap suportif tahun ini sejalan dengan permintaan yang terus mendapatkan stimulus dari aktivitas penimbunan barang dan penggunaan penyulingan,” papar konsultan energi FGE dalam risetnya untuk Juni, seperti dikutip Reuters.
Di lain sisi, pergerakan dolar AS telah pulih sekitar 1,3% dari tingkat terendah bulan ini terhadap sejumlah mata uang utama, didorong oleh potensi penaikan tingkat suku bunga AS serta kekhawatiran akan perekonomian Asia yang menyeret pergerakan mata uang di kawasan tersebut.
Indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau bergerak positif sebesar 0,04% atau 0,034 poin ke level 94,605 pada pukul 11.01 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan tipis sebesar 0,09% di level 94,654.
Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani
http://market.bisnis.com/read/20160613/94/557103/harga-minyak-kekhawatiran-ekonomi-asia-meningkat-wti-terlempar-dari-us50-per-barel