Merdeka.com - Kementerian Perindustrian terus memacu hilirisasi industri guna meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri. Program hilirisasi industri berbasis agro dan tambang mineral telah menghasilkan berbagai produk hilir antara lain turunan kelapa sawit, stainless steel, dan smartphone.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan kapasitas produksi khusus kelapa sawit dan turunannya pada tahun 2017 terus menunjukkan peningkatan. Peningkatan tersebut cukup signifikan apabila dibandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya.
"Kapasitas produksi kelapa sawit dan turunannya pada tahun 2017 meningkat menjadi 60,75 juta ton dibanding tahun 2014 yang mencapai 49,7 juta ton," ujar Airlangga di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (23/10).
Airlangga menargetkan kapasitas produksi kelapa sawit dan turunannya akan terus mengalami peningkatan sebesar 62 juta ton dalam dua tahun mendatang. Untuk jumlah ragam produk hilir kelapa sawit, periode 2015-2017 meningkat menjadi 154 produk dan pada tahun 2018-2019 diprediksi akan melebihi 170 produk.
"Ragam produk hilir kelapa sawit pada tahun 2014 sekitar 126 produk. Ada kenaikan ditahun 2015 sampai 2017 menjadi 154 produk. Demikian juga rasio ekspor produk hulu-hilir kelapa sawit, meningkat dari 34 persen CPO dan 66 persen turunannya menjadi 22 persen CPO dan 78 persen produk turunan kelapa sawit," jelasnya.
Sementara itu, pada sektor logam terjadi peningkatan hilirisasi yang signifikan, di mana pada periode 2015 sampai 2017 telah berproduksi industri smelter terintegrasi dengan produk turunannya berupa stainless steel dengan kapasitas 2 juta ton dan diprediksi akan terus meningkat hingga tiga juta ton pada akhir 2019.
"Jika dibandingkan dengan 2014, hilirisasi logam hanya mencapai 65.000 ton produk setengah jadi berupa ferro nickel dan nickel matte," tandasnya. [sau]
Sumber : www.merdeka.com