Berita Terbaru

18 Dec 2017

Kinerja Ekspor Terdorong Harga Komoditas

Kinerja Ekspor Terdorong Harga Komoditas
Jakarta, Tren positif kinerja ekspor migas hingga penghujung 2017 masih terjaga berkat penguatan harga sejumlah komoditas di pasar internasional. Kondisi tersebut terlihat dari pertumbuhan nilai ekspor beberapa golongan barang pada Januari-November tahun ini yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan volume sepanjang periode yang sama.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menilai secara umum kinerja ekspor RI pada tahun ini lebih baik dibandingkan dengan 2016. Faktor pendorong utama adalah peningkatan harga sejumlah komoditas, termasuk batu bara.
 
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Novernber 2017 sebesar US$ 15,28 miliar atau meningkat 0,26% dibandingkan dengan Oktober 2017. Secara kumulatif, total ekspor RI Januari-November 2017 mencapai US$ 153,90 miliar atau tumbuh 17,75% (year on year).
 
Adapun, nilai impor pada November sebesar US$ 15,15 miliar atau naik 6,42% (month to month/mtm). Secara kumulatif, nilai impor Januari-November 2017 mencapai US$141,88 miliar atau naik 15,47%.
 
Dengan demikian, neraca nilai perdagangan RI pada November 2017 mencatatkan surplus US$ 0,13 miliar. Sementara itu, neraca perdagangan pada Januari- November 2017 mencatat surplus US$12,01 miliar atau lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya US$9,53 miliar.
 
Dia mengungkapkan pertumbuhan nilai ekspor nonmigas pada November 2017 antara lain tercatat pada komoditas lemak dan minyak nabati sebesar 8,04%, besi dan baja 29,97%, barang-barang rajutan 74,70%, serta alas kaki 11,34%.
 
"Itulah mengapa kami optimistis bahwa ekspor akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal lV /2017, seperti pada kuartal lll/2017," paparnya.
 
Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan (BP3) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri
menyatakan kenaikan harga komoditas masih menjadi penopang kinerja perdagangan nasional hingga November 2017.
 
Kondisi tersebut bakal terjadi hingga akhir tahun ini. "Harga minyak bumi yang mulai naik tentu akan mendongkrak kenaikan harga komoditas nonminyak di pasar internasional sehingga akan memengaruhi kinerja ekspor RI pada Desember 2017," ujarnya saat dihubungi Bisnis.
 
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani menilai terjadi kenaikan harga komoditas seperti batu bara dan minyak sawit yang berdampak terhadap ekspor pada tahun ini. Namun, dari sisi ekspor manufaktur, kenaikan lebih ditopang oleh pertumbuhan volume.
 
"Barang-barang manufaktur seperti sepatu atau nonkomoditas memang mengalami kenaikan volume, tetapi harga relatif stabil." Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan terjadi peningkatan permintaal bahan baku dan bahan mentah di negara-negara industri.
 
Akibatnya, harga beberapa komoditas terus mengalami kenaikan. Gejala perbaikan harga, menurutnya, telah terjadi pada akhir 2016, dan terus menguat pada kuartal lI/2017. "Hampir semua harga komoditas meningkat pada 2017, seperti minyak sawit, batu bara, karet, dan kakao."
 
TUJUAN EKSPOR
 
Menurut data BPS, China masih menjadi negara tujuan ekspor dengan pangsa pasar terbesar Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Kamdani mengatakan China akan terus menjadi tujuan utama ekspor setelah Amerika Serikat (AS) mulai memperketat aturan impor.
 
"Pasar China sangat besar. Kalau AS, belakangan aturannya berganti karena mereka mau menurunkan impor dan akan Iebih banyak memfokuskan pertumbuhan di dalam negeri."
 
Pertumbuhan ekspor ke China juga disinyalir sebagai dampak positif investasi besar-besaran yang dilakukan China di Tanah Air, sehingga mendorong penerimaan Pemerintah China terhadap barang ekspor Indonesia.
 
Direktur Center of Reform on Economic (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan konsumsi domestik China saat ini semakin kuat sehingga kebutuhan konsumsi negara tersebut semakin ringgi.
 
Menurutnya, pertumbuhan Indonesia ke China pada tahun mendatang akan tetap menjanjikan.
 
Sumber : Bisnis Indonesia

Logo KPBN

Contact Us

Jl. Cut Meutia NO. 11, RT. 13, RW. 05, Cikini, Menteng, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Kode Pos. 10330

(021)3106685, (021)3907554 (Hunting)

humas@inacom.co.id

PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Social Media

© Inacom. All Rights Reserved.