Konsolidasi Harga Karet Pasca Hasil FOMC Meeting
Market Analisis PT. KPBN - Pada perdagangan di bursa komoditas Tocom pagi ini (19/03) harga karet terpantau sedang mengalami penguatan terbatas setelah pada sesi perdagangan kemarin ditutup sedikit melemah.
Pelemahan harga karet kemarin dipengaruhi akibat lesunya harga minyak mentah membuat harga karet tidak memiliki dukungan untuk menguat. Kinerja harga minyak mentah makin lesu. Pada perdagangan hari ini harga komoditas energi tersebut berada di kisaran paling rendah dalam 6 tahun belakangan. Anjloknya harga komoditas tersebut disebabkan oleh potensi kenaikan pasokan di Amerika Serikat.
Padahal sebelum bursa Tocom ditutup ada sentiment positif dari zona Eropa dimana tanda-tanda pemulihan makin kuat pasca dijalankannya QE oleh ECB. Terbukti data surplus perdagangan zona euro melebar di bulan Januari dari setahun sebelumnya, namun hanya ada sedikit sinyal bahwa pelemahan euro dapat mendongkrak sektor ekspor, yang mana masih relatif flat sebenarnya. Kantor statistik Uni Eropa, Eurostat, pada hari Rabu (18/03) mengatakan surplus perdagangan mencapai 7.9 milyar euro (8.38 milyar dollar), naik dari 100 juta dollar pada Januari 2014. Namun melebarnya surplus perdagangan tersebut disebabkan oleh penurunan sebesar 6% pada tingkat impor, yang mana merupakan dampak dari penurunan harga minyak, sementara tingkat ekspor hanya naik tipis.
Dalam tahun 2014 secara keseluruhan, surplus perdagangan zona euro naik menjadi 193 milyar euro dari 152 milyar euro di tahun 2013 yang merupakan rekor cukup baik yang dihasilkan, seiring kenaikan tingkat ekspor sebesar 2% dan tingkat impor yang flat.
Pada perdagangan bursa Tocom sesi Overnight semalam beberapa sentiment positif muncul di market saat itu dimana OECD (Organization for Economic Cooperaction and Development) menyatakan bahwa perekonomian dunia membaik di awal tahun 2015 seiring rendahnya harga minyak dan pelonggaran moneter beberapa bank sentral. Namun pasar perlu mewaspadai `ketergantungan berlebihan` pada kebijakan moneter karena dapat mengancam stabilitas sistem keuangan dan perdagangan mata uang. Menurut OECD, AS perlu menahan diri menaikkan suku bunganya, sampai ada pertanda pemulihan perekonmian di Eropa agar dapat mendukung laju ekspornya. Tapi perekonomian AS tetap diperkirakan akan tetap melaju, dengan OECD mempertahankan prediksi pertumbuhan di level 3,1% di tahun 2015. Untuk zona Euro, OECD menaikkan proyeksi pertumbuhan menjadi 1,4% di tahun 2015 dibandingkan proyeksi sebelumnya yaitu pertumbuhan 1,1%. Kemudian untuk Jepang proyeksi pertumbuhan pemerintahan Shinzo Abe dinaikkan menjadi 1% dari kenaikan 0,8% untuk tahun 2015. Hal berbeda diberlakukan untuk China yang tingkat pertumbuhannya diturunkan 0,1% menjadi 7% di tahun 2015 dan memilih India menjadi perekonomian dengan laju pertumbuhan tercepat menggantikan China. Tingkat pertumbuhan India dinaikkan menjadi 7,7% untuk tahun ini dibandingkan prediksi pertumbuhan sebelumnya 6,4%. Secara keseluruhan, OECD mengharapkan 70% perekonomian global yang diwakili AS, zona Euro, Jepang, Inggris, Kanada, China, India, dan Brazil, akan naik 4% di tahun 2015, lebih tinggi 0,1% dibandingkan prediksi sebelumnya di bulan November.
Namun ternyata adanya sentiment negative dari naiknya jumlah persediaan minyak AS yang dirilis EIA (Energy Information Administration) cukup sedikit mengganggu kenaikan harga karet esok pagi (19/03). Energy Information Administration melaporkan persediaan minyak AS naik 9,6 juta barel menjadi 459,5 juta barel pada pekan yang berakhir 13 Maret. Analis yang disurvei Platts sebelumnya memperkirakan persediaan minyak mentah akan naik sebesar 3,7 juta barel. Namun demikian pelemahan harga minyak ternyata tidak bertahan lama pasca merosotnya dollar terjadi pasca keputusan hasil rapat FOMC yang ternyata menghasilkan kesepakatan “Dovish” bagi market.
Federal Reserve AS pada akhir rapat kebijakan moneter semalam ternyata mempertahankan suku bunga di bawah 0,25%, tidak lagi menggunakan kata `sabar`, dan membuka peluang kenaikan suku bunga di mulai pada bulan Juni. Namun bank sentral AS tersebut juga memberikan kejutan dengan menurunkan proyeksi laju kenaikan suku bunga, serta pertumbuhan ekonomi AS. Pertumbuhan ekonomi AS tahun ini diperkirakan sebesar 2,3% - 2,7%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 2,5% -3,0%. Sementara untuk tahun 2016 diperkirakan 2,3% - 2,7%, dan lebih rendah lagi di tahun 2017 sebesar 2,0% - 2,4%. Tingkat pengangguran akan mencapai 5.0% - 5.2% di tahun ini, dengan kondisi pasar tenaga kerja terus menunjukkan peningkatan namun pertumbuhan gaji masih lemah. Untuk inflasi diperkirakan sebesar 0.6% - 0.8% di tahun 2015.
Sementara untuk suku bunga hingga akhir tahun 2015 (Median Fed Fund Rate) diperkirakan akan sebesar 0,625%, jauh lebih rendah dari proyeksi yang dirilis bulan Desember lalu sebesar 1,125%. Chairwomen The Fed, Janet Yellen, juga mengatakan penurunan proyeksi suku bunga tersebut konsisten dengan penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi. Yellen juga menyentil penguatan dollar saat ini sebagai salah satu penyebab lemahnya ekspor AS, meski penguatan dollar dikatakan sebagai refleksi tangguhnya ekonomi AS.
Untuk sesi pagi ini harga karet di bursa Tocom dan Sicom sedang berusaha memanfaatkan penguatan yang terjadi pasca harga minyak dan bursa saham Wallstreet AS yang ditutup menguat, namun kemungkinan gangguan masih akan terjadi terkait konsekuensi penguatan harga minyak terjadi pasca koreksinya mata uang dollar yang berdampak terhadap penguatan mata uang Yen, sehingga kemungkinan penguatan di bursa Tocom akan sedikit terkendala. Dengan demikian, Analis PT.KPBN memperkirakan bahwa pergerakan harga karet pada perdagangan hari ini berpotensi akan konsolidasi sejenak di bursa Tocom dan Sicom walaupun kemungkinan untuk kembali melemah masih terbuka lebar akibat penguatan mata uang Yen pasca rapat FOMC berakhir. Untuk perdagangan hari ini harga karet Tocom kontrak bulan April 2015 diperkirakan akan menemui resistance di posisi 220.00 yen. Resistance selanjutnya ada di 224.00 yen. Sementara itu harga akan menemui support di posisi 213.00 yen dan selanjutnya di 207.00 yen. Sedangkan untuk harga karet di bursa Sicom untuk jenis RSS_3 hari ini kemungkinan akan bergerak ranging antara 169.00-174.00 USCts/kg, lalu untuk jenis TSR_20 berada di range harga 139.00-144.00 USCts/kg.
Senior Market Analis : Andrial.S /AIP / PT. KPBN