05 Sep 2016
Senin, 05/09/2016 10:47 WIB
Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga minyak sawit mentah (CPO) terpantau terus menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (5/9/2016), di tengah laporan penurunan produksi dan peningkatan konsumsi.
Kontrak berjangka CPO untuk November 2016, kontrak teraktif di Bursa Malaysia, menguat 1,50% atau 39 poin ke level 2.634 ringgit per ton pada pukul 09.53 WIB.
Pergerakan minyak sawit sebelumnya dibuka naik 0,04% atau 1 poin di posisi 2.596 ringgit per ton.
Pada perdagangan sebelumnya (Jumat, 2/9/2016), harga CPO kontrak November ditutup melesat 2,98% atau 75 poin ke level 2.595 ringgit per ton.
Seperti dikutip oleh Bloomberg hari ini, Malaysia dan Indonesia berkontribusi terhadap nyaris seluruh produksi minyak sawit global, namun penurunan produksi di Malaysia adalah salah satu hal yang menguatkan harga. Peningkatan permintaan sejalan dengan kenaikan konsumsi pada pengimpor utama seperti China dan India juga turut mendorong harga.
Penurunan produksi sejauh ini pada tahun 2016, akibat musim kemarau dari dampak El Nino, telah memacu reli pada harga CPO Malaysia.
Menurut data Malaysian Palm Oil Board, jumlah produksi sepanjang Januari-Juli 2016 turun 15% menjadi 9,17 juta ton (MT) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Sementara, berdasarkan “Food Outlook” yang dirilis UN Food and Agriculture Organisation (FAO) pada Juni 2016, produksi minyak sawit global diharapkan menyusut untuk pertama kalinya dalam 18 tahun, setelah musim kemarau yang berkepanjangan memukul kawasan Asia Tenggara tahun ini.
Di sisi lain, permintaan di China dan Indoa diharapkan terus kuat seiring musim festival pada paruh kedua tahun ini.
Pergerakan Harga CPO Kontrak November 2016Tanggal | Level | Perubahan |
5/9/2016(Pk. 09.53 WIB) | 2.634 | +1,50% |
2/9/2016 | 2.595 | +2,98% |
1/9/2016 | 2.520 | -0,24% |
31/8/2016 | - | - |
30/8/2016 | 2.526 | +0,36% |
© Inacom. All Rights Reserved.